TANGERANG (SI) – Pelajar Indonesia kembali menorehkan prestasi tingkat dunia. Kali ini, sebanyak 13 pelajar Indonesia mendapatkan medali emas saat mengikuti lomba matematika yang diikuti delapan negara di Singapura, 21–24 Agustus 2009.
Ke-13 pelajar itu adalah Andriazka Mayreswara Dewa dari SD Al-Azhar 9 Kemang Pratama, Keyla Cahya Athalia dari SD Al- Azhar 9 Kemang Pratama,Muhammad Farhan SD Al-Azhar 5 Kemayoran, Nadhira Salsabila dari SD Al-Azhar 1 Jakarta, Agasha Kareef Ratam dari SD Al-Azhar 1 Pondok Labu,Kevin Pratama Rusli dari SDK BPK Penabur 11, dan Nicholas Steven Husada dari SD Universal Jakarta.
Kemudian, Rezky Arizaputra dari SD Al-Azhar 13 Rawamangun, Muhammad Rais Fathin dari SMP Negeri 1 Bogor,Bivan Alzacky Harmanto dari SMP Lab School Jakarta, Muhammad Rizki Rahmanda dari SMPN 115 Jakarta, Tobi Moektijono dari SMA Ipeka Internasional,dan Hilmi Fadli dari SMA Negeri 6 Bogor.
Juru Bicara Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Widya Suratini mengatakan, sebenarnya Indonesia mengirimkan 75 orang dalam ajang ini. ”Jumlah ini merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah Indonesia mengirimkan kompetisi matematika tingkat internasional,” kata Widya seusai mendampingi ke-13 pelajar berprestasi itu saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tengerang, kemarin.
Widya mengatakan, jumlah itu merupakan hasil seleksi KPM setiap tahun dalam mengadakan kelas berbakat. Setelah disatukan dengan siswa berbakat lainnya, ujar dia, mereka kemudian dites dan dibina selama satu tahun. Finalis yang terpilih,ungkap dia, akan mengikuti karantina KPM untuk kemudian dipilih siswa yang berhak mengikuti Internasional Mathematics Contest.
”Lomba ini diikuti delapan negara, yakni China, Singapura, Hong Kong, Filipina,Taiwan, Malaysia, India, dan Indonesia dengan total jumlah peserta mencapai 557 siswa,”jelas Widya. Salah seorang peraih medali emas, Bivan Alzacky Harmanto dari SMP Lab School Jakarta, mengaku bangga dengan prestasi yang diraihnya tersebut.
Sebab, selama mengikuti kejuaraan matematika internasional ini, dirinya hanya bisa meraih medali perak. ”Saya sebelumnya selalu dapat medali perak, tapi kali ini baru berhasil mendapatkan emas,” ungkapnya. Dia mengaku, materi soal yang diberikan dalam lomba matematika internasional ini cukup menyulitkan.Di antaranya,10 soal pilihan ganda,10 soal isian singkat, dan 2 soal uraian. Di antara soalsoal itu,jelas dia,ada soal geometri dan aritmatika. (denny irawan)
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/265097/
0 komentar:
Posting Komentar