Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

28 Agustus 2011

Peringatan 2 Peristiwa Bersejarah di SMAN Pintar Kuantan Singingi

. 28 Agustus 2011
0 komentar

Seluruh umat muslim meyakini tanggal 17 Ramadhan 1432 H adalah yang sangat istimewa, karena momentum diturunkan Al-Qur'an (nuzulul Qur'an), dan secara tidak disengaja bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 66, yaitu tanggal 17 Agustus 1945.

Artinya, bersamaan peringatan Hari Jadi Negara Indonesia dengan Peringatan turunnya Kitab Suci Al-Qur'an tahun ini tentu mengandung nilai tersendiri bagi bangsa dan keutuhan Negara, terlebih bagi umat muslim. Dapat diinterpretasikan, bahwa seluruh komponen umat muslim agar secepatnya kembali kepada petunjuk Al-Qur'an dalam hidup berbangsa dan bertanah air.

Peringatan Nuzulul Qur’an dan Hari Kemerdekaan tahun 2011 di SMAN Pintar Kuantan Singingi, Jum’at (19/8), berbeda dari biasanya, kalau pada tahun-tahun sebelumnya seluruh civitas hanya mengisi malam Nuzulul Qur’an ini dengan membaca Al-Qur’an dan Hari Kemerdekaan pun hanya diperingati dengan mengikuti upacara pada pagi harinya, namun peringatan kali ini tampak istimewa dan bermakna.

OSIS SMAN Pintar Kuantan Singingi T.A 2010/2011 mengadakan sebuah perlombaan yang disambut dengan antuasias yang tinggi dari seluruh civitas SMAN Pintar Kuantan Singingi. Perlombaan adalah perpaduan dari acara yang ingin diadakan OSIS untuk memperingati Hari Kemerdekaan dan Nuzulul Qur’an. Perlombaan ini berbentuk sebuah ujian untuk mengasah kemampuan seluruh siswa/i dengan cara menjawab pertanyaan mengenai Islam yang diajukan panitia, dengan kata lain perlombaan ini bisa disebut sebagai Cerdas Cermat Islami. SMAN Pintar terbentuk oleh 12 kecamatan yang ada di kabupaten Kuantan Singingi, oleh karena itu dalam hal ini peserta dibentuk dalam satu kelompok yang terdiri dari dua kecamatan.

Perlombaan yang dimotori oleh OSIS SMAN Pintar T.A 2010/2011 bidang Kerohanian Islam ini berjalan lancar. Sehingga menghasilkan pemenang, yakni :

Juara 1 : kec. Kuantan Mudik dan Inuman

Juara 2 : kec. Kuantan Hilir dan Gunung Toar

Juara 3 : kec. Kuantan Tengah dan Singingi Hilir

Selamat bagi para pemenang!

Semoga pemenang-pemenang ini bisa menjadi kader-kader Islami di masa depan, dan semoga perlombaan ini bisa bermanfaat bagi seluruh civitas SMAN Pintar Kuantan Singingi serta bersifat berkelanjutan.

Peringatan dua peristiwa penting bersejarah yang jatuh pada hari yang sama itu diharapkan mampu meningkatkan semangat keislaman sekaligus semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Amin...!

By: Yudha Syadeki ( Ketua OSIS Periode 2010-2011)

Source:smanpintarkuansing.blogspot.com

READ MORE - Peringatan 2 Peristiwa Bersejarah di SMAN Pintar Kuantan Singingi Read More »»

11 Juli 2011

MEMAKSIMALKAN FUNGSI HUMAS DALAM DUNIA PENDIDIKAN

. 11 Juli 2011
0 komentar

Berbicara tentang humas pasti ingatan kita akan tertuju pada hal yang berhubungan dengan komunikasi, konfrensi pers, informasi, public relation. Pokoknya secara gampang diibaratkan sebagai penyampaian segala informasi. Menurut kamus Fund and Wagnel ( Anggoro, 2001), Pengertian Humas adalah segenap kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan aktivitasnya. Berdasarkan definisi diatas pegertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, instusi luar, patner sekolah). Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation (PR) adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu.


Berbicara mengenai humas dalam lembaga pendidikan, dewasa ini masih kurang sekali difungsikan oleh masing-masing lembaga sekolah. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para pengelola atau pelaksana dalam sekolah tersebut. Terutama ini banyak di lakukan oleh sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan pemerintah, mulai dari level SD sampai SMA. Kecuali di level universitas, sudah ada staf atau petugas sendiri untuk bagian humas atau PR. Memang untuk lembaga pendidikan swasta atau dibawah naungan yayasan tertentu sudah mulai digunakan cara-cara ke-humas-an tersebut, tapi biasanya kurang maksimal. Dan walaupun ada job diskripsi untuk itu tidak bisa bekerja dengan baik serta kurang bisa membawakan peran bagaimana semestinya seorang humas itu. Padahal fungsi humas untuk lembaga pendidikan itu sangatlah penting. Karena dengan adanya humas, lembaga pendidikan terlebih-lebih swasta yang pada akhir-akhir ini sudah mulai bekerja keras untuk melanjutkan eksistensi sekolahnya, walaupun mereka juga tidak tahu sampai kapan sekolah itu akan tetap eksis, bisa menggunakannya sebagai salah satu cara efektif untuk membuat sekolahnya menjadi “ada” di masyarakat.


Sebenarnya konsep dan aplikasi humas dalam suatu lembaga pendidikan bisa dan relatif mudah untuk dilaksanakan, walaupun yang penting dalam hal ini adalah adanya keinginan dari lembaga tersebut untuk sadar akan fungsi dan tugas dalam hal kehumasan. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan. Selain itu memelihara hubungan dengan pers juga mutlak dan perlu dijalin dan dikembangkan. Karena pada saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pers/media massa, mulai media cetak sampai media elektronik sudah sangat memasyarakat dan menjadi salah satu yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu sangat tepatlah kalau pers menjadi salah satu wadah untuk mensosialisakan dan “menjual sekolah/lembaga pendidikan” kepada orang luar, sehingga paling tidak keberadaan sekolah kita masih bisa terdengar oleh masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari pendapat dari beberapa praktisi pendidikan yang mengatakan bahwa semakin sering lembaga/sekolah kita termuat beritanya (berita positif) di media massa maka semakin banyak tahulah masyarakat akan keberadaan sekolah kita. Dan itu akan berimbas positif pada saat akan melaksanakan Penerimaan Siswa Baru di sekolah tersebut.


Selain peran pers ada beberapa media humas yang tidak kalah pentingnya demi menunjang kerja humas di sekolah atau lembaga pendidikan. Media-media itu antara lain; majalah sekolah/buletin, papan informasi kegiatan dan Foto kegiata, buku penghubung yang berisi kegiatan dan perilaku siswa di sekolah, Banner sekolah, kotak saran, Forum Komunikasi Orang tua siswa, Leaflet, Talk Show dengan orang tua, serta yang paling mutakhir pembuatan website di dunia maya baik yang gratisan atau yang menggunakan domain sendiri. Semua media-media itu tidak lain adalah sebagai sarana untuk memaksimalkan lagi fungsi humas dalam lembaga pendidikan. Oleh:andyretno.wordpress.com

Admin/Humas SMAN Pintar Kuansing (Ronaldo Rozalino S.Sn)

READ MORE - MEMAKSIMALKAN FUNGSI HUMAS DALAM DUNIA PENDIDIKAN Read More »»

29 Agustus 2010

olimpiade internasional Indonesia Juara Olimpiade Bahasa Jerman

. 29 Agustus 2010
0 komentar
Tidak hanya dalam olimpiade internasional sains saja siswa Indonesia berprestasi. Pada ajang Olimpiade Internasional Bahasa Jerman yang diikuti siswa yang belajar bahasa Jerman, Maria Adventia Gita Elmada (SMA St Ursula Jakarta), berhasil meraih juara 3 untuk Tingkatan A.

Olimpiade tersebut diikuti 90 siswa dari 46 negara dari lima benua. Mereka berkumpul di Hamburg, Jerman. Para pemenang diterima Senator Bidang pendidikan Christa Goetsch dan Direktur Utama Goethe Institut Klaus-Dieter Lehmann.

Maria sebelumnya lolos seleksi pada perlombaan bahasa Jerman yang digelar Lembaga Kebudayaan Jerman Goethe Institut Jakarta. Banyak di antara para remaja peserta lomba yang berusia 16-19 tahun, yang sejak bertahun-tahun mempelajari bahasa Jerman, tetapi baru pertama kali berkunjung ke Jerman. Peserta lomba juga berkesempatan bertemu dan berdialog dengan remaja Hamburg.

Kegiatan utama selama olimpiade berlangsung, yakni pencarian informasi dan diskusi antara para remaja mengenai berbagai tema. Mereka membahas mengenai masa depan masing-masing, soal lingkungan hidup di Jerman dan Indonesia, serta soal orang tua dan anak-anak muda bisa hidup bersama.

Hasil dari pencarian informasi yang didapat peserta lomba dituangkan dalam bentuk plakat, skema yang menarik, talkshow, ataupun sketsa yang dipresentasikan kepada juri. Penilaian tidak semata-mata pada kemampuan berbasa Jerman saja, tetapi juga terhadap kreativitas dan kemampuan kerjasama kelompok.Source:Kompas.com

READ MORE - olimpiade internasional Indonesia Juara Olimpiade Bahasa Jerman Read More »»

12 Juli 2010

Perubahan Paradigma Pembelajaran

. 12 Juli 2010
0 komentar

Perubahan Paradigma Pembelajaran

Oleh: Isjoni

BERBICARA tentang guru, maka guru menjadi figur yang teramat penting ditengah derasnya dinamika dan tuntutan perubahan kebijakan menyangkut peningkatan mutu pendidikan dewasa ini. Sebab apapun perubahan dibidang pendidikan, pada akhirnya akan ditentukan oleh guru melalui pekerjaan profesinya sebagai orang yang berdiri di depan kelas. Disisi lain, ditengah tuntutan reformasi bidang pendidikan guru pun menjadi sosok yang patut diperhitungkan. Persoalannya sekarang, apakah banyak guru menyadari akan peran dan fungsinya dalam proses reformasi tersebut ? ataukah guru masih terjebak pada status quo yang me-ngedepankan guru sebagai sosok yang maha tahu.


Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang pesat saat ini, tantangan bagi guru justru semakin besar terutama menyongsong pemberlakuan Ku-rikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perubahan ini tentunya menuntut guru untuk meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dalam hal pembelajaran. Kompetensi ini selanjutnya akan menempatkan guru pada sebuah paradigma baru dalam proses pembelajaran. Model pendekatan guru yang dulu begitu otoriter dengan asumsi bahwa guru tahu segala-galanya dan siswa tidak tahu apa-apa sudah tidak berlaku lagi.


Pendekatan pembelajaran dewasa ini mesti memiliki nuansa demokratis, dimana guru dan siswa saling belajar dan membantu dan bekerja sama. Siswa dengan bebas boleh mengungkapkan gagasan dan pikirannya tanpa ada rasa takut terhadap guru. Guru pun harus rela dan mau belajar dari siswa, terutama siswa yang memiliki keunggulan dalam bidang ilmu tertentu. Kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini menye-babkan semua informasi dengan mudah dapat diakses oleh sebagian besar siswa-siswa kita. Hanya dengan beberapa kali klik mouse saja, mereka sudah merambah informasi dan pengetahuan dari berbagai belahan dunia. Oleh sebab itu, jika guru tidak terus belajar maka bukan tidak mungkin ia akan ketinggalan dengan siswanya.


Bila kita lihat dari sisi kompetensi pribadi, guru harus memiliki kemampuan mengaktulisasikan dirinya sebagai pribadi yang baik, bertanggung jawab, terbuka dan terus mau belajar. Seluruh tugas pendidikan dan pembelajaran yang menyangkut per-kembangan anak didik tidak dapat dilakukan seenaknya oleh guru, tapi perlu direncanakan dan dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Meski tugas guru lebih sebagai fasilitator, tetapi tetap punya tanggung jawab penuh terhadap perkembangan anak didik.


Paradigma pembelajaran baru juga menuntut guru untuk memiliki kemampuan bidang studi atau bidang ilmu yang diasuhnya yang memadai. Kemampuan ini memuat pemahaman akan karakteristik dan isi bahan ajar, mengusai konsepnya, mengenal me-todologinya dan memahami konteks bahan yang diajarkan serta kaitannya dengan kebutuhan masyarakat, lingkungan dan dengan ilmu lain. Kondisi pembelajaran yang banyak terjadi dewasa ini adalah guru hanya memberikan ilmu sebagai suatu produk dengan memindahkan teori-teori dari para ahli kedalam otak anak didik untuk dihafalkan.


Persoalan bagaimana teori itu ditemukan dengan berbagai pendekatan, metodologinya dan pengujian untuk mengungkap fakta, tidak pernah disampaikan kedalam pikiran anak didik. Akibatnya, anak didik kita tidak pandai untuk menghubungkan teori yang mereka dapat di kelas dengan realitas yang mereka temukan di lingkungan mereka, serta respons mereka terhadap realitas tersebut menjadi kosong-melompong. Dengan kompetensi bidang ilmu yang baik, maka guru akan mengajarkan ilmu sebagai sebuah proses dan bukan sebagai produk. Dengan demikian, semangat untuk terus belajar dan semangat untuk maju mesti terus dikedepankan oleh seorang guru.


Kecanduan dan keinginan bagi seorang guru untuk terus mencari informasi lewat berbagai literatur baik cetak maupun elektronik, interaksi dengan teman se-profesi dan terlibat dalam berbagai diskusi maupun seminar tentang pendidikan akan membuat guru paham akan proses pendidikan mulai dari tataran filosofi sampai pada tataran operasionalnya. Semoga.***Source:www.riaupos.com

Admin (Ronaldo Rozalino S.Sn)

email:ronaldorozalino@smanpintarkuansing.sch.id

Blog:ronaldorozalino.blogspot.com

READ MORE - Perubahan Paradigma Pembelajaran Read More »»

29 Juni 2010

Pelajar SMKN 2 Teluk Kuantan di Ajang Gita Bahana Lolos Tingkat Nasional

. 29 Juni 2010
0 komentar

TELUK KUANTAN (RP) - Satu pelajar asal SMKN 2 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing Afdal, berhasil lolos melangkah ke tingkat nasional lomba Gita Bahana 2010.

Afdal, berhasil lolos setelah berhasil masuk ke grup delapan orang, utusan Provinsi Riau yang akan diusulkan ke tingkat nasional. Ini diungkapkan Kepala Dinas Budparpora Kabupaten Kuansing Tarmis SPd MH melalui Kabid Kebudayaan Argausman SH MM menjawab Riau Pos, Jumat (25/6) di Teluk Kuantan.
Argausman menjelaskan, dalam ajang lomba Gita Bahana 2010 tingkat Provinsi Riau yang dilaksanakan di Taman Budaya Riau, Pekanbaru, Rabu (23/6) malam, Kabupaten Kuansing mengirimkan peserta sebanyak dua pasang. Keempat orang pelajar yang dikirim tersebut, masing-masing Yurma asal SMAN 2 Teluk Kuantan, Ulfa SMKN 2 Teluk Kuantan, Hantana SMKN 1 Benai dan Afdal SMKN 2 Teluk Kuantan.


Dari dua pasangan yang dikirim Kuansing, hanya satu orang Afdal yang berhasil masuk ke grup delapan orang yang akan menjadi utusan Provinsi Riau. Dengan begitu, Afdal terpilih memperkuat Riau ke tingkat nasional.
Dari delapan orang ini, lanjut Argausman, selanjutnya akan dipilih empat orang terbaik yang akan menghadiri pertemuan di Istana Negara. ‘’Mudah-mudahan, dari empat orang tersebut, terpilih utusan Kuansing,’’ ujarnya.


Lomba Gita Bahana 2010, merupakan lomba lagu-lagu perjuangan, kebangsaan atau nasional yang dinyanyikan perorangan dengan jenis Sopran,Teno dan Bass.
Keikutsertaan Kabupaten Kuansing dalam lomba Gita Bahana, sebetulnya selalu diikuti setiap tahun. Namun dua tahun terakhir ini kurang gemilang. Kuansing pernah meloloskan satu orang pelajar asal Cerenti dalam lomba yang sama tingkat nasional.
Menyinggung soal pembiayaan, Argausman menyebutkan, kegiatan ini dibantu Pemerintah Daerah Kabupaten Kuansing. Mulai dari ajang penyeleksian hingga ke tingkat nasional ini. Ini dikarenakan tidak tersediannya anggaran di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kuansing.


Di samping itu, dalam pengembangan seni dan budaya, Kuansing juga mengirimkan satu grup kesenian yang ikut parade tari daerah tingkat Provinsi Riau 2010. Kali ini, sebanyak 24 orang grup kesenian asal Kuatan Hilir akan mewakili Kuansing dalam pentas parade tari daerah tingkat Provinsi Riau 2010 ini. Kegiatan ini akan dilaksanakan, Sabtu 26 Juni 2010 di Taman Budaya Pekanbaru. (dac) . Source:Riaupos.com

READ MORE - Pelajar SMKN 2 Teluk Kuantan di Ajang Gita Bahana Lolos Tingkat Nasional Read More »»

25 Juni 2010

Kritik Itu Indah!!!

. 25 Juni 2010
1 komentar

Pernah dikritik?
Apa tanggapan kamu?
Marah, sebel, atau malah bersyukur?
Kadang kala, yang terjadi pada diri kita saat menerima sebuah kritikan adalah marah. tension
Atau, kita tidak setuju akan kritikannya.
Sebenarnya, itu adalah suatu hal yang wajar.
Namun, sebaiknya jangan ditanggapi secara berlebihan.
Kritik sangat berhubungan erat dengan persepsi.
Seseorang yang mengkritik kita, tentu adalah orang yang memiliki cara pandang yang berbeda dengan kita.
Oleh sebab itu, bersikaplah sekenanya jika mendapat sebuah kritikan. senyum
Apabila seseorang mengkritik kita, yang harus kita lakukan adalah memberi pemahaman.
Yup, kita harus paham akan maksud dari kritikannya tersebut.
Jika kritik yang Ia berikan sifatnya membangun, alangkah baiknya kita terima dengan senang hati.
Kita jadikan sebagai bahan untuk introspeksi diri agar kedepannya menjadi lebih baik.
Dengan demikian, kita dapat belajar dari kritikan yang ada. senyumkenyit
Namun, apabila kritik yang diberikan sifatnya menjatuhkan, maka abaikan saja.
Masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
Gampang kan? Hehehe... sengihnampakgigi

Source:www.narzis.net

READ MORE - Kritik Itu Indah!!! Read More »»

22 Mei 2010

Belajar Musik Penting Atau Tidak?

. 22 Mei 2010
0 komentar

Belajar Musik

Belajar/kursus musik – entah itu memainkan instrumen ataupun menyanyi – adalah proses seumur hidup. Namun anda tidak akan pernah menyesal melakukannya. Mengapa?


1. Bermusik meningkatkan kecerdasan anda.
Berbagai studi yang mempelajari dampak musik terhadap otak manusia membuktikan bahwa siswa yang aktif bermusik memiliki prestasi yang relatif lebih baik di sekolah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak belajar musik. Para peneliti mengatakan bahwa bermusik meningkatkan IQ, kemampuan baca anak serta merangsang perkembangan bagian-bagian tertentu dari otak. Bagi orang dewasa, bermusik membantu meningkatkan kewaspadaan dan membuat otak lebih aktif sehingga memperbaiki daya ingat.


2. Belajar musik mengajarkan disiplin.
Belajar atau kursus musik – khususnya bermain alat musik – merupakan sebuah proses tak berkesudahan. Salah satu kualitas musisi yang berhasil adalah kedisiplinan. Anda perlu memiliki sikap disiplin untuk bisa menguasai alat musik yang anda pelajari. Bukankah modal utama menjadi musisi handal adalah latihan, latihan dan latihan ?


3. Memainkan Alat Musik Mengusir Rasa Stres
Kita semua pasti sependapat bahwa “mendengarkan” suara musik mampu mengusir rasa stress dan penat. Nah, “memainkannya” berdampak lebih dari itu: ia mampu menciptakan kebahagiaan, bahkan mampu menenangkan jiwa dan pikiran anda !!!


4. Bemusik menciptakan Kebanggaan dalam Berprestasi
Saat kita baru mulai belajar musik – atau katakanlah belajar memainkan lagu – bisa jadi dapat membuat frustasi. Namun saat kita menguasainya, kepuasan yang dirasakan tak ternilai harganya. Tidak perduli betapapun sederhananya sebuah lagu, anda tidak akan melupakan saat-saat anda menguasainya: sebuah momen penting karena Anda telah maju selangkah dalam mencapai tujuan anda, dan tentunya suatu prestasi yang patut dibanggakan bukan?


5. Bermusik itu Menyenangkan !!
Belajar musik memang butuh kerja ekstra keras, namun sekaligus juga menyenangkan. Bayangkan kegembiraan saat anda berhasil menguasai sebuah lagu tertentu dan mendemonstrasikannya didepan teman-teman dan keluarga anda. Atau, mungkin musik bahkan bisa menuadi profesi anda? Menjadi profesi atau tidak, bermusik jelas akan memperkaya hidup anda !!!www.facebook.com. ronaldorozalino.

READ MORE - Belajar Musik Penting Atau Tidak? Read More »»

20 Mei 2010

Mem-Budaya-kan Iqra' untuk Kebangkitan Nasional: Bangkitlah Bangsaku

. 20 Mei 2010
0 komentar

Jika kebangkitan nasional dimaknai sebagai masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, itu memang bisa ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei 1908 lalu. Namun, jika kebangkitan nasional di masa kini hanya mewujud dalam upacara-upacara sebagai formalitas, sungguh ia tinggal menjadi kata tanpa makna.


Masih segar ingatan kita, betapa "prestasi" bangsa ini dalam bidang korupsi masih menjadi "rekor" tersendiri. Tahun 2008, Indonesia menempati peringkat 5 negara terkorup sedunia. Dari 146 negara, Indonesia hanya kalah korup dibandingkan Cameroon, Cambodia, Kosovo dan Pakistan. Bagaimana di tahun 2010 ini? Survei Political and Economic Risk Consultancy (PERC) Maret lalu, Indonesia menempati urutan teratas dalam daftar negara paling korup di antara 16 negara tujuan investasi di Asia Pasifik.


Korupsi ini kemudian menjadi penghambat pemerataan kesejahteraan. Ketimpanganlah yang akhirnya kita dapati di negeri ini. Ada orang-orang kaya yang sangat kaya. Namun terlalu banyak orang miskin yang terlalu miskin. Angka kemiskinan di tahun 2010 ini diperkirakan mencapai 32,7 juta orang. Kita tidak akan repot menemukan orang-orang seperti mereka. Tengok saja tetangga kita, atau bahkan kita sendiri. Sebab mereka tersebar di seluruh penjuru negeri ini. Termasuk di ibukota. Di pinggir-pinggir kota. Di seluruh desa ada yang termasuk bagian dari mereka. Mata kita tidak bisa menghindar, karena sebagian mereka menyebar. Ada yang mahrum memang. Orang-orang yang terhormat dalam kemiskinannya, tidak pernah meminta-minta. Namun banyak juga yang terjun ke jalan-jalan, lampu merah, atau dari rumah ke rumah.


Lalu apa yang kita banggakan dengan pendidikan kita yang untuk mencetak pelajar cerdas yang lulus UN dengan jujur saja sulit? Sedangkan di negara maju pendidikan sudah jauh meninggalkan persoalan seperti itu. Bukan lagi bicara lulus atau tidak lulus, tetapi bicara apa karya alumni tahun ini? Bukan lagi bicara nilai tapi bicara prestasi dan inovasi. Maka wisuda dari perguruan tinggi bagi mereka adalah simbol lahirnya enterprenuer baru atau para profesional muda. Hasilnya adalah kemajuan teknologi yang mereka pasarkan untuk kita konsumsi dengan begitu bangganya. Jepang adalah contohnya. Saat kita belum selesai mempelajari cara penggunaan produk baru mereka, mereka sudah me-launching produk lebih baru temuan mereka. Kita menjadi gagap. Menatap masa depan yang masih gelap.
Padahal negeri ini mayoritas muslim. Mengapa bisa terjadi demikian? Bukankah mayoritas penduduk negeri ini memiliki warisan iqra' sebagai wahyu pertama yang tetap dihafal hingga kini? Justru di sinilah titik terlemahnya.


Kita tidak membudayakan iqra' itu. Sementara Rasulullah saat mendapat wahyu itu menjawab tiga kali "maa ana biqari'" namun membaca alam dan fenomena sosial adalah keahlian beliau. Beliau yang paling ahli. Lalu para sahabat menjadi para pembelajar yang mengubah sejarah Arab. Generasi sesudah mereka, ketika teknik pembuatan kertas dikenalkan oleh orang-orang China, menjadi semakin akseleratif dalam pembelajaran. Buku-buku Islam segera cepat menyebar. Generasi Islam menjadi generasi iqra'. Yang demikian rakus terhadap ilmu. Tidak lebih dari dua abad setelah datangnya Islam, industri buku maju pesat sedemikian rupa. Perpustakaan-perpustakaan besar juga banyak berdiri dengan ribuan buku koleksi.


Lihatlah mereka yang menjadi cermin generasinya. Ibnu Katsir menceritakan tentang Imam Bukhari, "Pada suatu malam ia bangun dari tidurnya. Setelah menyalakan lampu, ia menulis apa saja yang terlintas dalam pikirannya. Kemudian beberapa saat setelah memadamkan lampu, ia bangun lagi untuk menulis. Begitu yang terjadi berulang-ulang hingga hampir dua puluh kali."
Imam Nawawi juga demikian giat mempelopori budaya iqra'. Ia menjadi penuntut ilmu yang sangat luar biasa. "Selama dua tahun," katanya menceritakan perjuangan keilmuannya, "aku tidak sempat meletakkan lambungku di lantai."


Bahkan Ibnu Taimiyah tak ingin kehilangan sedikit pun waktunya kecuali dalam budaya iqra'. Anaknya menceritakan kepada cucunya, "Kakekmu kalau masuk ke dalam jamban ia berkata kepadaku, 'Bacalah olehmu buku ini dengan suara keras agar aku bisa mendengarnya dari dalam'"
Budaya iqra', budaya membaca, jika dimiliki oleh umat Islam yang menjadi penduduk terbesar di Indonesia, akan menjadi saham kebangkitan nasional di era modern ini. Sebagaimana sejarah Islam yang mencapai kemajuannya bersamaan dengan majunya ilmu dan budaya membaca, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama. Budaya iqra' secara pasti akan meningkatkan pengetahuan umat. Kuasa pengetahuan ini akan membawa umat menjadi lebih kompeten dalam mengelola kekayaan alamnya, juga mengembangkan ekonominya dengan berbagai cara. Jadi, jaminan kemajuan ekonomi dan teknologi ada di sana.


Lalu bagaimana dengan korupsi yang disinggung di awal tulisan ini? Apa korelasinya dengan budaya iqra'? Sepintas memang tidak ada. Apalagi jika sejak awal kita telah mempersepsikan bahwa para koruptor adalah berasal dari kalangan terdidik. Namun, budaya iqra, budaya membaca yang menghasilkan pengetahuan juga akan berpengaruh pada kepribadian. Kepribadian positif juga lahir dari bacaan yang positif. Seperti tetes air yang lambat laun bisa melubangi batu, seringnya membaca petunjuk ilahiyah, nilai-nila kemanusiaan, dan ide-ide positif yang terkandung dalam berbagai buku akan juga mempengaruhi sikap dan cara pandang seseorang.


Pertanyaan akhirnya: sudahkah kita mulai membiasakan budaya iqra', membaca buku? Memulainya di hari kebangkitan nasional ini tampaknya akan menjadi sejarah tersendiri, kalaupun belum bagi bangsa ini, setidaknya bagi Anda. [Muchlisin]. Source: muchlisin, gurukuansing

READ MORE - Mem-Budaya-kan Iqra' untuk Kebangkitan Nasional: Bangkitlah Bangsaku Read More »»

12 Mei 2010

Agar Guru Menjadi Inspirator

. 12 Mei 2010
0 komentar

Agar Guru Menjadi inspirator

Judul : Menjadi Guru Inspiratif
Penulis : Ngainun Naim
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan : I, 2010
Tebal : 289 halaman

Ilmu adalah perkara yang mulia dan guru adalah orang yang mengantarkan seseorang untuk mencapai kemulian itu. Guru begitu memiliki peranan penting dalam proses belajar siswa. Guru juga harus bisa memberikan pencerahahan bagi siswanya dan mampu melahirkan siswa yang tangguh, siap menghadapi aneka tantangan sekaligus memberi perubahan yang hebat bagi kehidupannya.

Pencerahan itu pasti lahir dari guru yang inspiratif. Tak salah kalau buku bertajuk “Menjadi Guru Inspiratif” ini menarik ditelaah para guru di masa depan. Istilah guru inspiratif yang dipaparkan penulis buku ini adalah guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas. Guru inspiratif memilih melakukan tindakan yang sangat strategis, yaitu bagaimana ia mampu memberikan perspektif yang mencerahkan. Guru inspiratif menawarkan perspektif yang memberdayakan, menghasilkan energi yang kreatif.

Guru inspiratif tidak hanya melahirkan daya tarik dan spirit perubahan terhadap diri siswanya dari aspek diri pribadinya semata, tetapi ia juga harus mampu mendesain iklim dan suasana yang juga inspiratif. Penciptaan pola yang inspiratif akan semakin memperkukuh karakter dan sifat inspiratif yang ada pada diri guru. Perpaduan keduanya yaitu karakter diri guru dan suasana pembelajaran akan menjadikan dimensi inspiratif, semakin menemukan momentum untuk mengkristalkan dan emmbangun energy perubahan positif dalam diri setiap siswa.

Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang inspiratif, aspek paling utama yang harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan mendorong minat siswa untuk tenagn dan menyukai terhadap pelajaran.

Penciptaan suasana pembelajaran yang inspiratif sangat penting artinya untuk semakin mengukuhkan dan mendukung kekuatan inspiratif yang bersumber dari diri pribadi guru. Dua aspek ini –pribadi guru dan suasana pembelajaran- pada gilirannya akan mampu mengakumulasikan potensi dalam diri para siswanya untuk semakin meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Modal inilah yang pada gilirannya dapat dilejitkan untuk melakukan perubahan menujuh arah pencapaian cita-cita hidup, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam jangka pendek, para siswa mampu menjadi siswa dengan prestasi belajar yang memuaskan. Sedangakan cita-cita jangka panjangnya adalah bagaimana menjadi pribadi yang sukses dalam makna yang luas; sukses hidup, keluarga, profesi, social, dan kemasyarakatan.

Inilah catatan penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, khusunya terkait dengan proses pembelajaran bahasa arab, seringkali bahasa menjadi rumit dan menyebalkan karean proses pembelajaran yang kering dengan inovasi dan inspirasi. Proses pembelajajaran tidak sekedar mengandalkan metodologi yang ada dalam kurikulum pendidikan, tetapi juga membangun suasana yang produktif sehingga proses pendidikan memungkinkan semakin aktif dan kreatifnya siswa dalam proses pembelajaran. Guru akan lebih tepat sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator.

Menempatkan guru dalam suasana pendidikan yang produktif akan menumbuhkan gerak kreatif siswa dalam memahami pelajaran. Suasana produktif bisa dilihat dari meningkatnya semangat siswa dalam belajar, semakin melejitnya prestasi siswa dan makin kompetitifnya meraih ilmu yang semakin tinggi dan bermanfaat. Disinilah buku ini menemukam momentumnya.Oleh: Siti Muyassarotul Hafidzoh*

*Peneliti Center for Developing Islamic Education (CDIE) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Source:oase.kompas.com , Source: smanpintar

READ MORE - Agar Guru Menjadi Inspirator Read More »»

10 Mei 2010

MENGAPA KITA BELAJAR MATEMATIKA?

. 10 Mei 2010
1 komentar

matematika

Mengapa cieh kita mesti belajar matematika????Pasti kamu pernah bertanya, kenapa sih kita musti belajar matematika? dari mulai kita kecil, SD, SMP, SMA, matematika seolah-olah menjadi mata pelajaran yang wajib. Bahkan saat ujian nasional pun matematika termasuk mata pelajaran yang diujikan.
kadang malah kita berpikir apa ya manfaatnya belajar matematika?
Apakah ada hubungan belajar matematika dalam kehidupan nyata?
Trus belajar integral, differensial, aljabar linier, fungsi kompleks apakah memberikan pengaruh bagi kehidupan kita?


buat yang penasaran, intip nih beberapa manfaat yang kamu dapet kalo belajar matematika


1. cara berpikir matematika itu sistematis, melalui urutan-urutan yang teratur dan tertentu. dengan belajar matematika, otak kita terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis. Sehingga bila diterapkan dalam kehidupan nyata, kita bisa menyelesaikan setiap masalah dengan lebih mudah


2. cara berpikir matematika itu secara deduktif. Kesimpulan di tarik dari hal-hal yang bersifat umum. bukan dari hal-hal yang bersifat khusus. sehingga kita menjadi terhindar dengan cara berpikir menarik kesimpulan secara “kebetulan”. Misalnya kita tidak bisa menyatakan kalo “kita tidak boleh lewat jalan A pada hari sabtu, karena jalan tersebut meminta tumbal tiap hari sabtu” hanya karena ada beberapa orang yang kebetulan kecelakaan dan meninggal di jalan tersebut pada hari sabtu. Kita seharusnya berpikit bahwa orang yang meninggal di jalan tersebut pada hari sabtu bukan karena tumbal. tapi harus dianalisa lagi apakah karena orang tersebut tidak hati-hati, ataukah jalan yang sudaha agak rusak, atau sebab lain yang lebih rasional.


3. belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak. Bukankah begitu? coba saja. masih ingatkah teman-teman saat mengerjakan soal-soal matematika? kita harus memperhatikan benar-benar berapa angkanya, berapa digit nol dibelakang koma, bagaimana grafiknya, bagaimana dengan titik potongnya dan lain sebaganya. jika kita tidak cermat dalam memasukkan angka, melihat grafik atau melakukan perhitungan, tentunya bisa menyebabkan akibat yang fatal. jawaban soal yang kita peroleh menjadi salah dan kadang berbeda jauh dengan jawaban yang sebenarnya.


4. belajar matematika juga mengajarkan kita menjadi orang yang sabar dalam menghadapi semua hal dalam hidup ini. saat kita mengerjakan soal dalam matematika yang penyelesaiannya sangat panjang dan rumit, tentu kita harus bersabar dan tidak cepat putus asa. jika ada lamgkah yang salah, coba untuk diteliti lagi dari awal. jangan-jangan ada angka yang salah, jangan-jangan ada perhitungan yang salah. namun, jika kemudian kita bisa mengerjakan soal tersebut, ingatkah bagaimana rasanya? rasa puas dan bangga.( tentunya jika dikerjakan sendiri, buakn hasil contekan,. he.he.he). begitulah hidup. kesabaran akan berbuah hasil yang teramat manis.


5. yang tidak kalah pentingnya, sebenarnya banyak koq penerapan matematika dalam kehidupan nyata. tentunya dalam dunia ini, menghitung uang, laba dan rugi, masalah pemasaran barang, dalam teknik, bahkan hampir semua ilmu di dunia ini pasti menyentuh yang namanya matematika.
So, sekarang kalian ga ragu- ragu lagi kan untuk belajar matematika? tambah cinta ma matematika?
jangan pernah takut untuk belajar matematika. karena selain memberi manfaat bagi kehidupan kita matematika,itu
“Mathematic is Beautiful “

Source: eviriyandani.blogspot.com

READ MORE - MENGAPA KITA BELAJAR MATEMATIKA? Read More »»

07 Mei 2010

5 Orang Jenius Dengan Latar Belakang dan Kelainan Yang Unik

. 07 Mei 2010
0 komentar
5 Orang Jenius Dengan Latar Belakang dan Kelainan Yang Unik

1. Sir Isaac Newton (1642 - 1727)
Dengan begitu banyaknya kontribusi di bidang fisika dan mekanika, Sir Isaac Newton terkenal sebagai pemikir ulung. Memang, dari berbagai jajak pendapat mengenai kedua ilmuwan ini menunjukkan bahwa publik sepakat kalau Newton bahkan melebihi Einstein dalam hal pengaruh [sumber: The Royal Society]
Menurut ensiklopedia Britannica Newton mengalami psychotic tendencies dan mood swings. Selain itu, berbagai surat yang dibuatnya menyimpulkan bahwa secara teoritis ia menderita skizofrenia [sumber: Glover].

Ayah Newton meninggal sebelum ia lahir, dan ia dipisahkan dari ibunya antara usia dua dan 11.Gangguan mental yang dialaminya mungkin akibat dari trauma yang berkepanjangan akibat masa kecilnya.


2. Ludwig van Beethoven (1770 - 1827)
Kontribusi Beethoven di dunia musik sangat monumental. Kegairahannya dan musikalitasnya yang begitu intensif dan cemerlang membawa musik instrumental ke jenjang yang baru. Namun, sang komposer memiliki kehidupan yang sukar. Ayahnya seorang pemabuk berat dan besar dalam keluarga yang tidak harmonis sampai umur 18 tahun.

Satu masalah tragis yang dihadapinya adalah bahwa ia harus mulai kehilangan pendengarannya sejak berumur sekitar 30 sampai 49 tahun, yang sepertinya dampak dari pemukulan yang dilakukan ayahnya. Hebatnya, ia justru sanggup menggubah karya2 masterpeace-nya saat ia benar-benar tuli.
Beethoven beberapa kali menuliskan sejumlah surat kepada saudaranya, banyak dari tulisan itu menceritakan keinginannya untuk bunuh diri.
Francois Martin Mai berpendapat bahwa sang maestro terindikasi mengidap bipolar depression, hal itu dituliskannya dalam buku “Diagnosing Genious”. Mai juga menduga kuat bahwa Beethoven banyak menghabiskan masa hidupnya mengidap bipolar disorder.


3. Edgar Allan Poe (1809 - 1849)
Terkenal dari puisinya yang berjudul “The Raven” Edgar Allan Poe, seorang penulis yang sering mengarang kisah-kisah detektif dan cerita horror. Ia memiliki gaya penekanan yang kuat dan terstruktur dalam cerita-ceritanya. “The Murders in the Rue Morgue”, yang terbit tahun 1841, disebut-sebut sebagai kisah modern detective pertama.

Sekalipun memiliki skill menulis, Poe terkenal sebagai seorang pemabuk, dari surat-suratnya terungkap bahwa ia bermasalah dengan suicidal thoughts. Tidak ada yang tahu penyebab dan banyak hal mengenai kematiannya di umur 40 tahun, tapi mungkin karena sakit jantung yang disebabkan kebiasaannya yang suka mabuk itu.
Berdasarkan pengamatannya pada surat-surat Poe, Kay Redfield Jamison berspekulasi bahwa Poe mengidap manic-depressive, atau yang sekarang disebut bipolar disorder.
Di dalam bukunya, dia beranggapan kreatifitas yang dimiliki seorang Poe berkembang dari sebuah kegilaan. Dia menulis “mind-sickness dapat memunculkan cosmic-perspectif yang membuahkan kreatifitas mengalir deras”.


4. Vincent van Gogh (1853 - 1890)
Lukisan-lukisan Vincent van Gogh , seperti “Starry Night” dengan cepat dikenali dari keunikan dan ekspresi sapuan kuas. Namun, itu tidak membuat van Gogh mendapatkan popularitas sampai pada kematiannya. Tetapi sekarang ia dianggap salah satu yang terbesar dalam sejarah pelukis

Kehidupan Van Gogh sangatlah tersiksa. Hampir semua orang mengenalnya sebagai seorang pelukis yang memotong sebagian telinganya sendiri. Dia diduga kuat pernah “mabuk” terpentin dan pernah mencoba makan cat [sumber: Mancoff]. Tragisnya, ia bunuh diri pada tahun 1890.
Penulis D. Jablow Hershman dan Dr Julian Lieb mengatakan dalam buku mereka “Manic Depresi dan Kreativitas” bahwa van Gogh telah mengalami bipolar disorder. Dalam bukunya “Touched with Fire” Dr Kay Redfield Jamison menemukan kesimpulan yang sama.
Dia juga membahas seni van Gogh dalam hubungan dengan penyakit mental. Misalnya, ia mencatat bahwa pola musiman yang khas dari suasana hati dan psikosis sejajar dengan produktivitas van Gogh, yang juga bervariasi oleh musim. Sedangkan yang lain mengira ia menderita skizofrenia [sumber: Delisi].


5. John Nash (1928)
Pemenang penghargaan film “A Beautiful Mind” mempopulerkan cerita tentang John Nash. Nash adalah seorang matematikawan terkenal di dunia yang berjuang dengan skizofrenia paranoid setelah datang dengan kontribusi yang signifikan pada konsep “game theory”.

Ide dari “Nash Equilibrium,” yang membahas apakah para pemain dalam sebuah permainan bisa mendapatkan keuntungan jika salah satu dari mereka perubahan strategi, dapat diterapkan pada berbagai bidang, termasuk ekonomi. Militer AS bahkan telah mengadopsi berbagai teknik dari idenya pada Perang Dingin
Walaupun film (berdasarkan biografi Sylvia Nasar dengan nama yang sama) bebas bercerita tentang kehidupan Nash, dia mengalami halusinasi dan delusi. Halusinasi nya termasuk mendengar suara-suara, tetapi tidak melihat orang-orang atau hal-hal yang tidak ada di sana.
Dia mulai memiliki delusi keagungan dan percaya bahwa dia akan termasuk dalam tokoh-tokoh dunia [sumber: PBS].
Setelah menghabiskan sekitar 30 tahun berjuang dengan kekacauan dan menghabiskan waktu masuk dan keluar dari rumah sakit, ia mulai pulih secara signifikan pada akhir 1980-an.
Pada tahun 1994, John Nash menerima Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi untuk karya awalnya dengan “game theory”. Source:www.gila-news.co.cc

READ MORE - 5 Orang Jenius Dengan Latar Belakang dan Kelainan Yang Unik Read More »»

01 Mei 2010

Sempatkan Untuk Mendengar!

. 01 Mei 2010
0 komentar

Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'. Padahal jika kita mau kembali ke hukum


alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut? Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak orang yang lebih suka


didengarkan daripada mendengarkan.Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi efektif. Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah.
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya tergantung pada cara kita. Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan. Duh... malaikat kali! Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja. Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yang panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan menyadari kesalahan kita. Jawaban


untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill mendengar aktif. Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis. Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :

1. Peliharalah kontak mata dengan baik.

Ini menunjukkan kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan kita

2. Condongkan tubuh ke depan.

Ini menunjukkan ketertarikan kita pada topik pembicaraan. Cara ini juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain, yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.

3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari lawan bicara kita.

4. Buat selingan pembicaraan yang menarik. Hal ini bisa membuat percakapan lebih hidup dan tidak monoton.

5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang mendengarkan dengan baik hingga hapal beberapa cuplikan kata.

6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan mengetahui nilai-nilai yang diterapkan lawan bicara kita, yang mungkin berbeda dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.

Kesimpulan: Jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satutangga untuk mencapai kesuksesan! Source:tiptipsonline

READ MORE - Sempatkan Untuk Mendengar! Read More »»

06 April 2010

10 Orang Pintar Yang Meninggal Sia-Sia

. 06 April 2010
0 komentar

1. Aeschylus
aeschylus_0
Seniman Jaman Yunani Kuno Yang meninggal Karena Kura-kura tahun 500 SM, ketika seekor burung elang menjatuhkan kura-kura tepat menimpa kepalanya yang botak, dikirain batu ternya kepala Aeschylus yang botak, ia pun tewas seketika.
2. Attila the Hun

Ia adalah seorang yang paling ditakuti kekaisaran Romawi 464 - 453 M. Pada malam pernikahannya, ia mabuk sehingga dia tidak menyadari bahwa hidungnya mengalami pendaharaan hebat. Ditemukan oleh istrinya sendiri keesokan paginya dalam keadaan tak bernyawa dengan darah mengalir dimana-mana.
3. Sir Francis Bacon
bacon
Untuk melihat apakah salju dapat mengawetkan daging, pada abad ke-17 filsuf / negarawan / ilmuwan membunuh ayam dan kemudian menghabiskan beberapa jam untuk mencoba hal baru dengan salju untuk menimbun bangkai ayam tersebut. Ketika selesai menimbun tumpukan bangkai tersebut dengan salju, ia kemudian menderita Pneumonia akibat kedinginan dan meninggal hari itu juga
4. Tycho Brahe
tycho_brahe_1
Denmark abad 16., ia dianggap aneh ketika akan meninggalkan meja perjamuan makan sebelum berakhir, padahal ia kebelet akan buang air kencing dan orang-orang dalam perjamuan makan tersebut kemudian mencegahnya. Apa boleh buat ia kemudian menahannya. Akibat dari hal tersebut ia kemudian sakit sebelum akhirnya sebelas hari kemudian ia tewas dan dari hasil penyelidikan 400 tahun kemudian dinyatakan ia keracunan mercury chlorida yang terdapat dalam kandung kemihn kemudian menjalar keseluruh tubuhnya.
5. Jim Fixx
U1942036-23
Pengarang 70 buku best seller terbaik The Complete Book of Running touted berjalan dan diet yang sehat sebagai kunci untuk usia lanjut. Dia meninggal karena serangan jantung saat jogging.
6. Holy Roman Emperor Frederick I
MN001454
Setelah melalui padang gurun di Tanah Suci yang panas dan dalam baju baja yang berat, Kaisar Romawi abad ke-12 Frederick sangat senang sekali dia telah sampai ke Sungai Saleph, ia melompat ke dalam sungai tersebut untuk memuaskan rasa kehausannya. Sayangnya, dia lupa untuk melepaskan baju bajanya yang berat dan karena hal tersebut ia kemudian tenggelam kedasar sungai tersebut.
7. Jean Baptiste Lully
lully
seorang musisi dan conduktor abad ke 17, Selama latihan ketika menyelesaikan karya terakhirnya, saking gembiranya tanpa sengaja dia menusukkan conduktor kayu kedalam kaki kanannya. Akibatnya, Lully kemudian meninggal dari keracunan darah.
8. Pope Johann XII
Hanya berumur 18 tahun ketika ia tewas tahun 963 M, oleh pintu bergagang mutiara yang dibantingkan oleh tunangannya hingga tewas.
9. Jerome Irving Rodale
rodale
Penemu makanan organik dan penerbit koran Rodale ketika ia diwawancarai sebuah stasiun televisi dalam acara Dick Cavett pada tahun 1971 bahwa ia akan hidup hingga umur 100 tahun.
Sesaat kemudian, Rodale 72 tahun tewas terjungkkal dari kursi akibat serangan jantung di acara tersebut, alhasil wawancara tersebut pun tidak pernah disiarkan.
10. Tennessee Williams
tennessee-williams
Tahun 1983 Tahun penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan berakibat fatal bagi seorang aktor Tennessee Williams, ia tewas karena tutup aspirin yang tertelan tahun 1983. Source: jelajahunik

READ MORE - 10 Orang Pintar Yang Meninggal Sia-Sia Read More »»

JADILAH ANAK GAUL YANG SEHAT DAN POSITIF

.
0 komentar

Saat ini penampilan Gaul sepertinya di kalangan ABG baik cowok maupun cewek sangatlah berarti... katanya sich. Padahal pengertian Gaul di jaman sekarang dari setiap individu pastilah berbeda-beda. Btw..Ingin jadi anak gaul yang sehat dan positif? Ini Tipsnya :


1. PENAMPILAN


Soal penampilan gak perlu glamour dan mahal, yg penting bersih, rapi dan tentu aja wangi. Karena orang akan betah berlama-lama dengan orang yg terlihat apik dan wangi.


2. JAGA PERKATAAN
Jangan terlalu mahal mengucapkan kata-kata ‘maaf, tolong dan terima kasih’. Karena kunci dari sebuah pergaulan adalah pandai² kita menata tutur bahasa. Kata ‘maaf’ menunjukkan diri kamu rendah hati dan gak mau menyakiti hati orang lain. Kata ‘tolong’ menunjukkan klo km selalu mensejajarkan diri degan orang lain, siapa pun dia. Kata ‘terima kasih’ menunjukkan kalo diri kamu adalah orang yg pandai berterima kasih dan menghargai orang lain.


3. HINDARI OBAT-OBATAN DAN ROKOK
Jauhi segala macam obat²an psikotropika dan rokok. Jangan terpancing bila ada yang bilang kamu tidak gaul, lantaran gak ngerokok atau ngedrugs. Ingat, gaul yg sehat adalah otak dan pikiran kita bersih, sehat lahir batin. Siapa yg mau gaul ama orang yg kelihatan lesu dan gak ada semangat. Soal rokok, kamu pasti tau dong akibatnya buat paru² dan kantongmu.


4. RINGAN TANGAN
Maksudnya, kamu dengan sukarela dan senang hati membantu teman yang emang sedang perlu pertolongan. Gak cuma materi lho. Kamu juga bisa menjadi teman curhat dia yg baik.


5. KURANGI JUTEK DAN TEBARKAN SENYUM
Kalau selama ini kamu gampang marah dan jutek, kurangi emosi kamu. Coba kendalikan urat marahmu dengan lebih banyak menebar senyum. Usahakan kamu yang menyapa duluan dengan menyebut namanya. Dijamin deh, temanmu akan bersimpati padamu.


6. SELALU DATANG BILA TEMAN – TEMANMU MENGUNDANG
Karena bila kamu selalu respek, mereka menyimpulkan kalau kamu tuh orangnya perhatian banget.


7.SELALU ON TIME BILA JANJIAN SAMA SIAPAPUN
Selama ini mungkin lebih sering mereka yg menunggu kamu, usahakan kamu yang menunggu mereka.


8. JANGAN LUPA NAMA TEMEN – TEMEN KAMU
Usahakan mengingat nama² mereka. Maksudnya, pada temen yang jarang ketemu, kenalan baru dan temen lama. Dijamin, bila kamu masih mengingat nama, mereka gembira dan merasa dirinya paling penting bagimu.


9. JANGAN TERLALU BANYAK KOMENTAR
Usahakan jangan terlalu banyak komentar tentang temen² kamu. Biasanya, gara² banyak komen, gak sengaja kamu menyinggung perasaan temen. Maksud hati ingin bercanda, tapi kalau yang mendengarkan kebetulan sedang sensitif, bisa berabe. Bisa² jadi berkurang deh, temenmu.


10. SELALU POSITIVE THINKING
Selalu positive thinking tentang orang lain. jangan belum apa² udah berprasangka buruk. Selain belum tentu bener, rasa curigamu yg berlebihan cuma bikin wajahmu jelek dan capek hati.
[klip21.com] Source:ronaldorozalino

READ MORE - JADILAH ANAK GAUL YANG SEHAT DAN POSITIF Read More »»

05 April 2010

Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi

. 05 April 2010
0 komentar

“Kebersihan sebagan dari Iman.”

Artikel yang bagus yang saya dapatkan dari un2kmu,Silahkan dinikmati: Mungkin sudah banyak penelitian tentang “Hubungan Antara Prestasi Siswa dengan Lingkungan Belajarnya”, tapi sedikit sekali penerapannya di Indonesia. Bahkan pemerintah sendiri sangat kurang memahami akan kebutuhan generasi penerus mereka ini. Entah kurang memahami atau mungkin sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing?

school

Sekolah di negara maju, dalam foto ini adalah sekolah di Amerika

Melirik sekolah-sekolah di negara tetangga kita, sebut saja di Singapura, Malaysia, atau Australia, tentunya kita sudah ketinggalan jauh dengan fasilitas dan lingkungan sekolah mereka yang nyaman. Terlebih, siswa di sana juga mendapatkan kewajiban yang mengikat untuk sama-sama merawat lingkungan di sekitar sekolah. Mungkin itu sebabnya siswa-siswi di negara-negara tetangga kita lebih berkualitas secara rata-rata daripada di Indonesia.

Jika kita mencari korelasi antara lingkungan sekolah yang nyaman dengan prestasi siswa di sekolah, maka didapatlah fakta bahwa proses belajar mengajar itu memerlukan ruang dan lingkungan pendukung untuk dapat membantu siswa dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Mengapa begitu? Karena belajar memerlukan kondisi psikologi yang mendukung. Jika para siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang bersih, dan sedikit polusi suara, niscaya tingkat prestasi para siswa juga akan naik.

Lingkungan Pekarangan Sekolah yang Nyaman

Bagi para siswa, tentunya kegiatan belajar mengajar memerlukan lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan. Tidak itu saja, bagi para siswa di tingkat Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak, lingkungan dengan taman bermain yang tercukupi akan membuat tumbuh kembang anak menjadi baik dan menyenangkan. Hal ini juga sesuai dengan dasar-dasar pendidikan yang memang dibutuhkan oleh siswa. Bukankah lebih baik bermain-main sambil belajar, daripada belajar sambil main-main?

anak-sekolah

Apa saja syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman?

1. Lapangan bermain

Fasilitas lapangan bermain adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya yang berhubungan dengan ketangkasan dan pendidikan jasmani. Selain itu lapangan bermain juga dapat digunakan untuk kegiatan bermain siswa, kegiatan upacara/apel pagi, dan kegiatan perayaan/pentas seni yang memerlukan tempat yang luas.

2. Pepohonan rindang

Semakin pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan pepohonan rindang habis ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika harga tanah ikut melonjak naik. Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita makan sehari-hari disampaikan oleh darah ke seluruh tubuh kita. Karena itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan pekarangan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah.

3. Sistem sanitasi dan sumur resapan air

Sistem sanitasi yang baik adalah syarat terpenting sebuah lingkungan layak untuk ditinggali. Dengan sistem sanitasi yang bersih, maka seluruh warga sekolah akan dapat lebih tenang dalam mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.

4. Tempat pembuangan sampah

Sampah adalah salah satu musuh utama yang mempengaruhi kemajuan suatu peradaban. Semakin bersih suatu tempat, maka semakin beradab pula orang-orang di tempat itu. Terbukti dari kesadaran penduduk-penduduk di negara maju yang sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dalam masalah sampah di sekolah, perlunya ditumbuhkan kesadaran bagi seluruh warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan. Caranya adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir di sekolah, dan memberikan contoh kepada siswa untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.

5. Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung

Adanya kasus di beberapa daerah, misalnya lingkungan sekolah yang dekat dengan pabrik yang bising dan berpolusi udara, atau lingkungan sekolah yang berada di pinggir jalan raya yang selalu padat, atau bahkan lingkungan sekolah yang letaknya berdekatan dengan tempat pembuangan sampah atau sungai yang tercemar sampah sehingga menimbulkan ketidaknyamanan akibat bau-bau tak sedap. Kasus-kasus tersebut adalah kasus yang perlu penanganan langsung dan serius dari pemerintah. Lingkungan sekitar sekolah yang seperti itu akan dapat menyebabkan siswa cenderung tidak nyaman belajar, atau bahkan penurunan kualitas kecerdasan akibat polusi tersebut. Karena itulah sudah saatnya pemerintah memperhatikan generasi penerusnya ini, karena beberapa kasus terjadi malah diakibatkan pemerintah itu sendiri. Contohnya, sebuah sekolah yang sudah berada di lingkungan yang mendukung, tapi tiba-tiba harus merasakan imbas dari pembangunan proyek di sekitar sekolah itu akibat pemerintah yang tidak mengindahkan sistem tata kota yang sudah ada.

6. Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat

Banyak sekali adanya kasus tentang bangunan sekolah yang roboh di Indonesia. Entah itu karena bangunannya sudah tua, ataupun bangunan baru yang dibangun dengan asal-asalan. Ini juga adalah kewajiban pemerintah untuk mengatasinya. Karena bangunan sekolah sudah semestinya dibangun dengan kokoh dan memiliki syarat-syarat bangunan yang sehat, seperti ventilasi yang cukup dan luas masing-masing ruang kelas yang ideal.

Mungkin banyak sekali syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman, tapi keenam poin di atas sudah cukup untuk menjadikan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan bagi siswa dan gurunya.

sekolah-pedalaman

Kondisi Sekolah di Pedalaman Indonesia

Kesimpulan :

Prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Penulis : Tio Alexander Source:www.ronaldorozalino.com

READ MORE - Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi Read More »»

28 Maret 2010

Peranan Kepala Sekolah, Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan dan Konseling

. 28 Maret 2010
0 komentar

Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain Guru Pembimbing atau Konselor sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas.

Peran dalam BK

A. Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besarnya, Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

  • Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.
  • Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
  • Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.
  • Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
  • Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.
  • Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

B. Peran Guru Mata Pelajaran

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :

  • Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
  • Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
  • Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor
  • Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
  • Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
  • Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
  • Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

C. Peran Wali Kelas

  • Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali Kelas berperan :
  • Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
  • Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
  • Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling;
  • Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus; dan
  • Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.

Sumber:

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.

Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas.

Sofyan S. Willis. 2004.Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta

Wina Senjaya. 2006. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Source: akhmadsudrajat

READ MORE - Peranan Kepala Sekolah, Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan dan Konseling Read More »»

18 Februari 2010

Membuat Matematika Menyenangkan !!!

. 18 Februari 2010
0 komentar

Matematika

Membuat Matematika Menyenangkan !!!

HINGGA kini pelajaran matematika masih menjadi pelajaran yang tidak disukai anak. Apa yang salah dalam pengajarannya, dan bagaimana pendekatan yang efektif terhadap anak?

Tangan Andien mendadak berkeringat setiap pelajaran matematika akan dimulai. Wajahnya pun menjadi pias tatkala sang guru mulai menunjuk beberapa siswa untuk maju ke muka mengerjakan soal. Alhasil, siswa kelas 4 SD ini selalu gelisah setiap ada mata pelajaran tersebut. Andien tidak sendirian, di belakang Andien tidak sedikit siswa yang merasa pelajaran itu menakutkan dan bahkan membencinya.


Ir Helena Margaretha, Head of Mathematics Department Universitas Pelita Harapan, mengatakan bahwa pelajaran matematika yang dirasakan siswa sebagai pelajaran sulit malah membuat siswa semakin tertekan dengan kondisi pengajaran yang diterapkan guru bersangkutan.


Sebut saja dengan menunjuk siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis. Bisa-bisa siswa cuma berpikir yang penting mampu mengerjakan soal di depan dengan mencontek teman, perkara mengerti atau tidak, urusan belakangan. Yang penting, tidak malu ketika di depan,” sebut Helena.


Situasi kelas yang tidak menyenangkan, Helena menilai, amat berperan besar bagi siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. Jika guru menerapkan metode pengajaran yang kaku dan cenderung menekan siswa, mereka malah telanjur takut atau benci dengan guru tersebut.


Pelajaran ini juga kurang disukai siswa berkaitan dengan cara penyampaian materi oleh para guru di sekolah yang dinilai kurang efektif. Guru dinilai masih mengajar secara “egois”, yakni mengajar tanpa mengetahui apa yang sebenarnya ada di pikiran siswa. Ibarat dokter yang langsung memberikan terapi tanpa memberitahukan hasil diagnosis.


“Padahal, pelajaran apa pun harus dikaitkan dengan cara berpikir siswa dan bukan muncul dengan konsep abstrak, namun konkret. Sebenarnya inilah tujuan pelajaran matematika,” kata konsultan Institute for Education Reform Universitas Paramadina, Ahmad Thoha Faz ST.


Alumni Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini melanjutkan, sering kali siswa hanya disuruh menghafal rumus oleh guru ketimbang mengajak siswa menggunakan nalarnya untuk berpikir. “Jadi, pekerjaan mereka (siswa) hanya menghafal rumus, dan besoknya lupa atau bingung rumus tersebut untuk aplikasi soal yang mana karena mereka bukannya memahami,” tutur Ahmad.


Ahmad pun kemudian berinisiatif menciptakan metode pengajaran matematika dan sains yang dinamakannya aRTi. Kata aRTi memiliki beberapa makna, yakni pertama Radiant Thinking. Melalui cara ini, Ahmad mengajak guru untuk membebaskan emosi siswa lebih dulu sebelum menginjak ke pelajaran.


Karena itu, siswa bebas dari tekanan dan menerima pelajaran dengan semangat. Maksud kata aRTi berikutnya, menyangkut pada makna yang ditemukan dengan cara berpikir asosiatif, yakni siswa diajak untuk mengaitkan suatu permasalahan dengan permasalahan lain.
“Semakin banyak siswa mengaitkan suatu materi, maka semakin banyak mereka belajar. Dalam buku pelajaran, antara bab satu dan yang lainnya kan saling berhubungan. Tetapi, seringnya siswa sudah belajar suatu bab, bab sebelumnya lupa,” ujar Direktur Titik Ba Learning & Inspiration Center tersebut.


Makna aRTi yang terakhir merujuk pada Transformative dan Inner-out. Dalam hal ini mengubah cara pandang guru dan siswa bahwa belajar matematika pada akhirnya bukan berpatokan pada rumus, tetapi mengajak siswa untuk berpikir secara logika dalam memecahkan suatu soal. Bila diperhatikan, yang terjadi di sekolah siswa tidak diajak untuk berpikir lebih dalam mengenai proses, tetapi langsung menuju akhir yakni menerapkan rumus untuk memecahkan soal.


Ia juga mengenalkan lima prinsip mudah belajar matematika. Prinsip pertama, menyadari seutuhnya dari titik ke segala arah. Agar mudah dicerna, ubah masalah atau pertanyaan ke bentuk yang lebih mudah dipikirkan. Prinsip kedua, dengan membebaskan intuisi sehingga akal bekerja lebih optimal.


Prinsip ketiga mengajak siswa menjaga keseimbangan lewat melihat dari dua sisi dan padukan, kemudian bergerak ke satu arah, mengingat matematika adalah ilmu pasti. Sebelum selesai, periksa lagi pekerjaan dengan teliti yang merupakan prinsip kelima.


Memang, mengajarkan matematika bukan perkara mudah. Sebab, dalam sebuah kelas, siswa datang dengan pengetahuan yang tidak sama. Karenanya, guru pun hendaknya melakukan pendekatan individual pada setiap siswa. Dengan demikian, guru dapat mengetahui siapa siswa yang telah mengerti dan siapa yang masih mengalami kendala. Misalnya dengan memberikan tugas khusus bagi siswa bersangkutan.


Sebelum memulai pengajaran, guru dapat mengawalinya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya, ataupun memberikan siswa kebebasan untuk bertanya. Selama pelajaran berikan siswa kebebasan untuk bertanya, bukan hanya pada akhir pertemuan.Okezone.

READ MORE - Membuat Matematika Menyenangkan !!! Read More »»

11 Februari 2010

Manfaat Dari Program Try Out Oleh:Isjoni Pakar Pendidikan Riau

. 11 Februari 2010
0 komentar

Manfaat Dari Program Try Out

Oleh: Isjoni Pakar Pendidikan Riau

Apa yang kita amati di berbagai sekolah terutama berkaitan dengan akan dilaksanakannya Ujian Nasional (UN), di mana sekolah-sekolah mencari berbagai terobosan untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusannya. Oleh karena itu strategi yang dilakukan adalah melakukan gerak cepat, terarah dan hasilnya memuaskan.

Banyak hal yang dilakukan oleh sekolah untuk mendongkrak agar nilai UN lebih baik. Tidak hanya sekolah-sekolah, pemerintah daerah pun baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melakukan berbagai terobosan, sehingga daerah yang bersangkutan akan memperoleh peringkat terbaik.

Memperhatikan standar kelulusan yang ditentukan Badan Standararisasi Nasional Pendidikan (BSNP) pada UN setiap tahunnya terus meningkat, hal ini dirasa cukup berat. Oleh karena itu, sekolah selaku pengemban tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melakukan berbagai upaya agar siswanya mampu mencapai kriteria kelulusan tersebut.

Upaya yang dilakukan sekolah dalam mempersiapkan siswa antara lain mengadakan bimbingan belajar, les, remedial, try out UN. Bahkan, membagikan standar kompetensi lulusan dan ruang lingkup materi yang diujikan kepada siswanya yang akan menghadapi UN.

Try out UN setiap tahunnya telah dilakukan semua sekolah baik tingkat SMP/sederajat maupun SMA/sederajat. Try out yang dilakukan biasanya pada tingkat provinsi, kabupaten dan kota dilakukan satu kali hasilnya belum menggembirakan. Kemudian beberapa lembaga kursus dan bimbingan belajar juga tidak kalah geraknya melaksanakan try out bagi siswa-siswa yang mengecap pendidikan di lembaga yang bersangkutan. Demikian pula lembaga-lembaga kursus terkenal juga memberikan kontribusi nyata dengan melaksanakan try out kepada siswa-siswa kelas terakhir untuk mengikuti program try out baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SLTA. Mereka melaksanakan program try out ini kadang-kadang atas partisipasinya saja, tanpa memungut biaya.

Belum lagi berbagai organisasi masyarakat dan kalangan organisasi kemahasiswaan melaksanakan progran try out bagi siswa-siswa pada tingkat terakhir, dan kegiatan ini mereka melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah.


Hasil try out UN tahap pertama ini, meskipun belum dapat dikatakan sebagai kemampuan maksimal siswa karena memang sebagian materi pelajaran yang belum diberikan, namun pada dasarnya sebagian besar soal yang di-try out-kan bersumber dari materi yang sudah disajikan. Penyusunan soal diambil dari materi pelajaran kelas I, II dan III, dan tidak menutup kemungkinan soal-soal diperoleh dari berbagai sumber media massa, dan materi tersebut berkait erat dengan kisi-kisi dari materi yang sudah diajarkan oleh guru di sekolah. Tentunya tidak terlepas dari kurikulum yang berlaku, akan tetapi mungkin ada hal-hal baru yang tidak pernah diajarkan oleh guru.


Paling tidak, hasil try out tahap pertama ini memberikan gambaran, sebagian besar siswa belum menyiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh. Tidak menutup kemungkinan, sebagian besar siswa terbiasa belajar santai sehingga tidak begitu siap mengahadapi try out UN yang diselenggarakan dan hasilnya pun cukup menghawatirkan.


Maka dari itu, perlu dilaksanakan try out kali kedua, ketiga dan seterusnya. Karena semakin sering dilaksanakan try out ini, maka akan memberikan dampak perubahan terhadap hasil-hasil selanjutnya, artinya setiap kali dilakukan try out nilai skor akan lebih baik dan meningkat.

Try out ini bisa dilakukan berkali-kali hanya dapat diselenggarakan di setiap sekolah, dan sekolah yang sering melaksanakan try out akan terlihat nyata nilai UN-nya meningkat.

Nilai yang diproleh siswa dari try out UN, sesungguhnya merupakan hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi dua faktor utama, yaitu dari dalam diri siswa sendiri dan lingkungan. Faktor dari siswa berupa kemampuan, besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar. Clark (1981) mengemukakan, 70 persen hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi kemampuan siswa dan 30 persen oleh lingkungan. Dan, lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran gurunya. Semakin baik kualitas pengajaran guru, maka akan berdampak terhadap kulitas belajar siswanya.

Kiranya try out yang dilakukan oleh sekolah lebih diefektifkan, karena hasil penelitian menyeburkan bahwa try out yang dilaksanakan oleh sekolah, masyarakat, pemerintah telah memberikan dampak memuaskan bagi hasil UN. Mari kita lakukan bersama, semoga. Source:Xpresi.com, www.ronaldorozalino.com.

READ MORE - Manfaat Dari Program Try Out Oleh:Isjoni Pakar Pendidikan Riau Read More »»

Hari Valentine Bukan Budaya Islam!

.
0 komentar

Hari Valentine

Hari Valentine Bukan Budaya Islam!

Sebelum kita beranjak pada fatwa haram tentang perayaan Hari Valentine ada baiknya kita pahami dulu apa sih Valentines Day itu?Menurut Wikipedia Hari Valentine atau Valentine’s Day yang jatuh pada tanggal 14 februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus.

Ada golongan yang sangat anti terhadap hari Valentine namun ada beberapa golongan yang setuju pelaksanaan Valentine day didalam kehidupan keluarga maupun masyarakat. Menilik sejarah singkat Valentine day adalah sebuah penghormatan terhadap seorang yang bernama Valentine yang melakukan penolakan kebijakan Claudius II kala itu. Kebijakan Claudius II adalah melarang prajurit untuk menikah agar mendapatkan prajurit yang handal ketika perang karena tidak terbebani dengan masalah cinta dan keluarga, namun Valentine tetap menikahkan pasangan yang ingin menikah dan mengikat janji suci.Akibat perbuatannya ia harus dipenjara dan dijatuhi hukuman mati. Namun sebelum dijatuhi hukuman mati, Valentine sempat menulis surat kepada gadis pujaannya yang terkenal sampai sekarang dengan judul “From Your Valentine”.

Beberapa golongan yang anti dan menolak Valentine day beranggapan bahwa itu adalah budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya timur dan memperingati hari Valentine itu sama saja dengan memberikan penghormatan terhadap seseorang yang tidak sesuai dengan agama yang dianutnya. Namun bagi yang setuju dengan Valentine Day berpendapat bahwa hari valentine bukan terfokus pada penghormatan seseorang namun keberadaan kasih sayang dan cinta sejati yang patut mendapat apresiasi.Sumber: beritafenomenal

Bagi Umat Muslim Valentine (Kasih Sayang) dilakukan setiap waktu dan setiap saat!!! Karena Islam Agama yang sangat menyukai umatnya untuk saling nasiha-menasihati. Semoga setiap pemuda dan pemudi Islam menyadari apa yang patut dirayakan dan mana yang perlu ditiadakan. Renungilah wahat umat muslim dimanapun berada!!!

Semoga Bermanfaat!!!

READ MORE - Hari Valentine Bukan Budaya Islam! Read More »»

26 Januari 2010

Presiden SBY Saja Berkarya Seni Disela Kesibukannya!Album Ku Yakin Sampai di Sana

. 26 Januari 2010
0 komentar

Presiden SBY Saja Berkarya Seni Disela Kesibukannya!

Presiden SBY Saja Berkarya Seni Disela Kesibukannya!

Menurut sumber kompas.com Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menelurkan album ketiga nya, berikut beritanya:

Berbeda dari album musisi kebanyakan, album ketiga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang bertajuk "Ku Yakin Sampai di Sana" dibuat lebih istimewa. Di samping karena digarap oleh musisi dan penyanyi-penyanyi andalan, album terbaru SBY ini istimewa karena rencananya akan dipasarkan dengan cara yang unik.

Album "Ku Yakin Sampai di Sana" ini nantinya akan dipasarkan dalam bentuk Compact Disc (CD) yang dibagi dalam dua versi, yakni versi kolektor dan versi biasa. Menurut musisi Reni Djayusman, yang juga terlibat dalam produksi album ini, CD album SBY sengaja dibuat dalam dua versi untuk menjangkau semua kalangan.


"CD yang versi biasa sengaja dibuat untuk mereka-mereka yang suka membeli versi bajakan. Harganya murah, enggak jauh beda dengan CD bajakan, cuma Rp 20 ribu," ujar Reni sambil berkelakar.

Sementara itu, CD versi kolektor sengaja dibuat dengan tampilan yang lebih menarik dan tentunya dengan harga lebih mahal. CD versi ini memang dikhususkan bagi mereka-mereka para pecinta musik yang berminat mengoleksi album SBY.
"CD versi kolektor dibuat lebih istimewa. Dalam satu paket CD terdiri dari satu CD yang berisi sembilan lagu dan ada beberapa CD yang isinya video klip dari tiap lagu," kata Reni saat ditemui Kompas.com dalam acara peluncuran album, Minggu (24/1/2010).

Uniknya, diakui Reni, bentuk CD album dengan versi seperti ini baru pertama kalinya dan satu-satunya diproduksi di Indonesia bahkan mungkin di dunia. Kabarnya, selain dipasarkan melalui toko-toko kaset dan CD yang ada di seluruh Indonesia, CD album SBY akan dipasarkan melalui sistem multi level marketing (MLM) dan satu perusahaan waralaba terkemuka dengan empat ribu unitnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Sumber:www.ronaldorozalino.com

READ MORE - Presiden SBY Saja Berkarya Seni Disela Kesibukannya!Album Ku Yakin Sampai di Sana Read More »»

Saran Kritik Anda Sangat Di Harapkan