Tampilkan postingan dengan label Ujian Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ujian Nasional. Tampilkan semua postingan

27 April 2010

Hasil Ujian Nasional 2010 SMAN Pintar Kuansing Lulus 100 %

. 27 April 2010
2 komentar

Alhamdulillah Puji Syukur Dipanjatkan dengan Kebaikannya dan keberkahannya, SMAN Pintar Kuansing dalam Ujian Nasional 2010 Lulus 100 % dari Siswa 60 Orang.

Selamat dan Sukses kepada Siswa Kelas XII IPA di SMAN Pintar Kuansing

Perjuangan Ananda Belum Berakhir karena masih panjang jalan Kesuksesan yang harus ditempuh.

Kami Sebagai Guru tetap akan mengiringi Ananda semuanya dalam meraih impian cita-cita yang diraih.

Selamat jalan Ananda Kelas XII IPA SMAN Pintar, ingatlah pesan dan amanah yang telah disampaikan oleh Guru dan Pemda Kuansing yang telah memberikan pendidikan yang berkualitas dan terbaik.

Terimakasih Kepada Bapak H. Sukarmis Bupati Kuansing, yang telah memberikan peluang pendidikan berkualitas di Kuansing,. Semoga Jasa dan kebaikan Bapak H. Sukarmis dibalas ALLAH SWT dengan selalu memberikan kesehatan, keberkahan, ketenangan dalam menjalanakan progres Pemerintatahan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Amin

READ MORE - Hasil Ujian Nasional 2010 SMAN Pintar Kuansing Lulus 100 % Read More »»

25 Maret 2010

Sejarah Ujian Nasional di Indonesia

. 25 Maret 2010
2 komentar

Ujian Nasional dimulai, tanggal 22-26 Maret 2010 tingkat SMA/SMK/MA memulai Ujian Nasional seminggu berikutnya tingkat SMP/MTs akan mengikuti dan terakhir minggu selanjutnya adalah UASBN tingkat SD/MI melaksanakan Ujian Nasional. Ujian Nasional (UN) yang memimbulkan sikap pro kontra di kalangan masyarakat sebenarnya telah dilaksanakan sejak tahun 1965, namanya mengalami Evolusi sampai akhirnya bernama Ujian Nasional.
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sistem ujian nasional telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan, perkembangan ujian nasional tersebut dapat kita lihat di bawah ini :

  1. Periode 1965 - 1971, pada periode ini, sistem ujian akhir disebut dengan Ujian Negara, berlaku untuk hampir semua mata pelajaran. Bahkan ujian dan pelaksanaannya ditetapkan oleh pemerintah pusat dan seragam untuk seluruh wilayah di Indonesia.
  2. Periode1972 - 1979, pada tahun 1972 ditetapkan sistem ujian sekolah dimana setiap atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian akhir sekolah masing-masing. Soal dan pemrosesan hasil ujian semuanya ditentukan oleh masing-masing sekolah/kelompok sekolah. Pemerintah pusat hanya menyusun dan mengeluarkan pedoman yang bersifat umum.
  3. Periode 1980-2000, untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu pendidikan serta diperolehnya nilai yang memiliki makna yang ''sama" dan dapat dibandingkan antar sekolah ,maka sejak tahun 1980 dilaksanakan ujian akhir nasional yang dikenal dengan sebutan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional . Dalam EBTANAS dikembangkan sejumlah perangkat soal yang "paralel" untuk setiap mata pelajaran , dan penggandaan soal dilakukan di daerah.
  4. Periode 2001-2004, sejak tahun 2001,EBTANAS diganti dengan penilaian hasil belajar secara nasional dan kemudian berubah nama menjadi Ujian Akhir Nasional , sejak tahun 2002. Perbedaan yang menonjol antara UAN dan EBTANAS adalah dalam cara menentukan kelulusan siswa ,terutama sejak tahun 2003 . Dalam EBTANAS kelulusan siswa ditentukan oleh kombinasi nilai semester 1

    , nilai semester 2 , dan nilai EBTANAS murni , sedangkan kelulusan siswa pada UAN ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual.

  5. Periode 2005-sekarang, untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang bermutu, pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasisonal untuk SMP / MTs / SMPLB dan SMA / SMK / MA / SMALB / SMKLB /.
  6. Periode 2008-sekarang, untuk mendorong tercapainya trget wajib belajar pendidikan yang bermutu, mulai tahun ajaran 2008 /2009 pemerintah menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional untuk SD / MI / SDLB.Source:drs-bakharuddin
READ MORE - Sejarah Ujian Nasional di Indonesia Read More »»

22 Maret 2010

Selamat Menempuh Ujian Nasional 22-26 Maret 2010

. 22 Maret 2010
1 komentar

Civitas SMAN Pintar Kuantan Singingi

Mengucapkan kepada Seluruh Siswa SMA/SMK/MAN dimana pun berada.

Selamat Menempuh Ujian Nasional 22 Maret-26 Maret 2010

Semoga di Berikan Kemudahan, kebaikan, ketenangan, kekuatan, keberkahan oleh ALLAH SWT dalam menjalaninya. Serta sukses dalam menempuhnya dan hasil yang diterima.Amin

Humas SMAN Pintar Kuantan Singingi (Ronaldo Rozalino S.Sn)

READ MORE - Selamat Menempuh Ujian Nasional 22-26 Maret 2010 Read More »»

01 Februari 2010

Nggak Online Demi Ujian Nasional

. 01 Februari 2010
2 komentar

Nggak Online Demi Ujian Nasional

Nggak Online Demi Ujian Nasional

JAUH-JAUH hari, aku memang sudah mempersiapkan diri khusus untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ini. Mulai dari bimbingan belajar di luar, belajar bahas soal-soal tiap malam, sampai mengikuti kegiataan di sekolah. Ya, itu merupakan di antara rutinitasku menjelang UN digelar.Selain itu, ngumpul-ngumpul bareng teman dan latihan ngeband aku kurangi.

Yang dulunya, setiap hari, sepulang sekolah aku ngumpul bareng teman dan ngeband, saat ini menjelang UN, setiap satu kali sepekan aja, waktu hari libur. Jauh-jauh hari, aku memang udah niatin dalam hati, untuk melakukan itu semua. Sampai-sampai yang namanya ‘onlinenisme’ (kebiasaan online, red)aku tinggalkan sampai pada waktu selesai melaksanakan Ujian Nasional nanti.


“Yang namanya internetan, dari browsing, chatting, facebook-an, atau semuanyalah, aku udah meninggalkannya sejak semester dua kelas tiga yang lalu,” cuapnya.
Aku memang orangnnya nggak bisa fokus untuk memikirkan banyak hal. Misalnya, Ujian Nasional, ngeband, ataupun internetan. Pasti ujung-ujungnya, kalau aku ngelakuin semuanya, nilai-nilai semesterku selalu jeblok.Pernah waktu itu, karena baru dibelikan handphone yang super canggih, karena bisa online internetan, aku jadi lupa waktu buat belajar.


Waktu itu benar-benar nilaiku jeblok abis awal semester. Sampai-sampai, mama langsung menyita handphone baru itu sampai aku selesai ujian.Hahahha. Sebel sih. Tapi mo gimana lagi. Mungkin itu memang cara yang terbaik buat aku supaya bisa konsen lagi. Hmm, kalau ujian, ya ujian aja. Kalau ngeband, yang ngeband aja. Nggak usah dikerjain semuanya.


Kadang, teman-teman terdekat aku bilang, kalau aku terlalu over banget ngelakuin itu semua. Dibilang sombong jugalah, karena nggak bisa chattingan dan ngumpul-ngumpul bareng lagi. nggak kayak gitu, ntar aku nggak bisa lulus UN.Sumber:Expresi.

READ MORE - Nggak Online Demi Ujian Nasional Read More »»

Siap-siap Ujian Nasional (UN) Sebentar Lagi

.
4 komentar
Siap-siap Ujian Nasional (UN) Sebentar Lagi

Siap-siap Ujian Nasional (UN) Sebentar Lagi

MASIH panas-panasnya kontroversi Ujian Nasional (UN) dimana-mana, hmm.. mungkin sudah nggak lagi. Tapi lupakan aja dech, protes sekaras apapun UN tetap akan dilaksanain.

Entah siapa yang berkepala batu, pelaksana ujiannya yang tetap ngotot melaksanakan atau siswanya yang lebih memilih heboh daripada melakukan persiapan? Mungkin kedua-keduanya berkepala besi kali ya.


Jelasnya, biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Biarlah orang-orang berkoar “UN tetap dilaksanakan” atau “stop UN”, namun persiapan UN harus lanjut.
Ada baiknya kita mebaca fakta-fakta masa lalu yang berkaitan dengan UN di Indonesia, khususnya di Riau, Bumi Lancang Kuning ini. UN 2009 lalu, angka kelulusan sekitar 93,85 persen, atau ada 4.999 orang siswa SLTP tidak lulus, padahal tahun 2008 angka kelulusan lebih tinggi, yaitu 96 persen.


Sedangkan untuk kelulusan SMA sebesar 97,5 persen, dan MA 92 persen. Semua keterangan di atas didapat dari Dinas Pendidikan Riau lho, Xpresi nggak ngarang!
Yang bisa diambil dari data-data di atas, bahwa tidak semua dari sobat Xpresi (SobeX) bakal mulus langkahnya pada UN nanti, banyak kendala yang membuat hasil akhir berbeda. Apakah ada kemungkinan lulus 100 persen? Bisa saja, makanya kita harus siap-siap karena UN sudah di depan mata.


Nah, gimana kesiapan sobeX semua menghadapi UN 2010? Kenyataannya agak sedikit bikin H2C (Harap-harap Cemas) para guru. Bagaimana nggak keder coba, lebih dari separuh (57 persen) sobeX belum siap menghadapi UN.


Tentu ini mencengangkan, mengingat berbagai cara dilakuin buat persiapan. Contohnya, mengikuti bimbingan belajar (21,8 persen) baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. Seperti yang dilakukan Muhammad Fajar Anugrah, siswa kelas XII SMAN 12 Pekanbaru. Karena itu pula Fajar optimis menghadapi UN.


‘’Mudah-mudahan udah siap, karena udah rutin ikut bimbel. Dari semester satu kelas tiga sudah mulai. Kalo ditanya takut, ya takut. Takut grogi dan salah pas bulatin. Tapi tetep optimis, yang penting nggak boleh takabbur. Itu aja,” cerita cowok tinggi besar ini.


Selain mengikuti bimbel, mengumpulkan materi-materi pelajaran yang akan diujikan (19,8 persen) juga salah satu usaha yang efektif buat menghadapi UN, so kamu emang perlu mengulang-ngulang pelajaran lama.


Ikut bimbel, mengumpulkan bahan pelajaran yang akan diujikan ternyata belum juga cukup. Setidaknya ini berdasarkan pengakuan Venny Permatha. Kata cewek berkacamata ini, ia selalu megikuti tes ini dan itu seperti try out dan lain-lain. Tapi tahu nggak? Cewek ini masih aja gugup.


‘’Udah buat persiapan sih, kayak ikut les, trobosan, try out tapi masih gugup,” katanya. Venny tambah dibuat pusing jika memikirkan isu-isu yang nggak jelas seperti yang diberitakan saat ini. ‘’Gimana nggak gugup, secara saat ini banyak isu-isu nggak jelas tentang UN,” selorohnya.


Nah, apalagi persiapan kita? Selalu ikuti semua persiapan yang sudah diagendakan sekolah. Program sekolah inilah terkadang membuat siswa lebih percaya diri. Nurul Aini MAN 1 Pekanbaru sangat merasakan hal ini.


‘’Kalo kami udah dibekali dari sekolah, sistem belajar kami berbeda dari sekolah kebanyakan. Buat kelas tiga, pada semester pertama langsung belajar untuk semester kedua. Jadi, waktu semester dua kami tinggal membahas soal yang disiapkan guru sesuai dengan SKL ujian,” gitu ceritanya.Sumber: Xpresi.com

READ MORE - Siap-siap Ujian Nasional (UN) Sebentar Lagi Read More »»

28 Januari 2010

Ujian Nasional 2010 Tetap Jalan Tutur Mendiknas

. 28 Januari 2010
2 komentar
Ujian Nasional   2010 Tetap Jalan Tutur Mendiknas

Ujian Nasional 2010 Tetap Jalan Tutur Mendiknas

Pemerintah akan tetap menggelar pelaksanaan ujian nasional (UN) 2010, tetapi tidak menjadi penentu utama kelulusan peserta didik. Demikian dikatakan Mendiknas Mohammad Nuh sebelum dimulainya Rapat Panitia Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan Nasional membahas pelaksanaan UN 2010 dan penetapan keputusan anggaran UN di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (27/1/2010) malam.


Kalau tidak dilaksanakan berarti melanggar peraturan yang dibuatnya sendiri.
"Kalau tidak dilaksanakan berarti melanggar peraturan yang dibuatnya sendiri, yaitu PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan," ujar Nuh.


Mendiknas menambahkan, dirinya lagi-lagi menegaskan bahwa kelulusan siswa jelas tidak hanya bergantung pada hasil UN. Kelulusan tetap diambil berdasarkan empat syarat kelulusan yang sudah diatur dalam PP tersebut. "Pertama siswa sudah merampungkan semua proses pembelajaran, yang kedua lulus pelajaran tata krama dan budi pekerti, lulus mata pelajaran yang diujikan di sekolah, dan keempat lulus UN," tutur Mendiknas.Kompas.Com

READ MORE - Ujian Nasional 2010 Tetap Jalan Tutur Mendiknas Read More »»

SBY Minta Siswa Tak Takut UN

.
1 komentar

SBY Minta Siswa Tak Takut UN

Presiden SBY menyempatkan diri mengajar siswa SMP di sela-sela jadwal padat 100 hari pemerintahannya. SBY pun menasihati para siswa agar tidak takut menghadapi Ujian Nasional (UN).


"Jangan takut menghadapi UN, belajar saja dengan tekun," kata SBY saat menjadi guru tamu di SMPN 2 Padeglang yang terletak di Jl Perintis Kemerdekaan, Pandeglang, Banten, Kamis (28/1/2010).


Sebelumnya, SBY meresmikan PLTU Labuan. Awalnya SBY dan rombongan meninggalkan PLTU Labuan sekitar pukul 13.40 WIB. Tiba-tiba saja rombongan berbelok menuju SMP 2 Pandeglang.
SBY yang ditemani Mendiknas M Nuh dan Menag Suryadharma Ali kemudian mengunjugi SMP tersebut. SBY memasuki salah satu kelas dan mengadakan dialog dengan para murid.


SBY kemudian mengunjungi kelas kedua yang sedang belajar matematika. SBY kemudian memberikan soal matematika kepada murid kelas itu.
"Di Paris saat ini suhunya -3 derajat celsius. Di sini suhunya 30 derajat celsius, jadi berapa selisihnya ?" tanya SBY.
Para murid tampak terkejut, kemudian mereka menjawab pertanyaan itu. Beberapa murid jawabannya benar, namun ada juga yang keliru. "Yang benar jawabannya 33," katanya.


Di kelas terakhir, SBY juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para murid yang sedang belajar Bahasa Inggris. Kunjungan SBY ke sekolah itu membuat suasa sekolah menjadi ramai.


Siswa-siswa yang masuk pagi hari dan seharusnya sudah pulang memilih tetap menunggu kedatangan SBY. "Tadi dikasih tahu guru pukul 13.00 WIB Presiden mau ke sini, jadi kita mau lihat Presiden dulu,"kata Ninin siswa kelas 1 SMP itu.
Rencananya SBY juga akan mengadakan dialog dengan orang tua murid di aula sekolah tersebut.Detik.com

READ MORE - SBY Minta Siswa Tak Takut UN Read More »»

06 Desember 2009

Ujian Nasional Bukan Monster Ungkap Menteri Pendidikan Nasional

. 06 Desember 2009
0 komentar

Banyak siswa dan orangtua yang begitu paranoid alias ketakutan berlebihan terhadap ujian nasional (UN). Padahal menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Dr Muhammad Nuh DEA, ujian nasional bukanlah sesangar yang dipikirkan.

Menurutnya, UN sama saja dengan ujian-ujian lainnya yang sering dilakukan di sekolah. Bedanya sekarang, skalanya saja yang berbeda yakni secara nasional.
‘’Ujian Nasional itu bukanlah monster. UN sesuatu yang biasa saja. Kalau ada belajar, ya ada ujian. Cuma sekarang skalanya nasional,’’ ujar kepada sejumlah wartawan usai pembukaan Silahturahmi Kerja Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Riau, Sabtu (5/12) di Hotel Pangeran.
Muhammad Nuh mengatakan, yang paling penting ditumbuhkan dalam menghadapi UN adalah self confidence atau kepercayaan diri anak murid. ‘’Jadi walaupun UN tersebut dikawal pihak kepolisian, hal ini tak menjadi masalah jika anak tersebut percaya diri,’’ tambahnya.


Menurutnya, UN sudah ada sejak zaman Belanda dahulu. Dan sangat sulit dihapuskan, kecuali jika sudah kiamat. Hal ini penting, tambahnya sebagai wacana untuk meningkatkan kemampuan diri. Ia membandingkan jika tak berani menghadapi ujian di tingkat nasional, bagaimana mungkin berkiprah di kancah pada internasional. Ia membandingkan bagaimana mengukur kemampuan diri, jika tak ada lagi UN.
‘’UN tetap akan dilaksanakan. Untuk itu kepada pemerintah daerah agar menyiapkan segala sesuatunya. Boleh saja mempunyai target belajar 90 persen. Tapi jangan jadikan UN sebagai eksperimen kecurangan di lapangan,’’ tegasnya.


Tak Semata UN
Dalam kesempatan, M Nuh juga mengisyaratkan adanya penilaian yang berbeda untuk menentukan kelulusan siswa. Dia meminta siswa tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi UN, dan tak resah karena kelulusan tak hanya dari UN saja. Namun pelaksanaan UN yang jujur dan bersih merupakan cermin potensi yang harus ditegakkan. Selain lulus UN, Muhammad Nuh mengatakan terdapat tiga parameter lainnya yang akan menentukan kelulusan seorang siswa yakni telah menyelesaikan seluruh programnya, dinyatakan lulus terkait moral oleh guru dan lulus ujian sekolah itu sendiri.


‘’Jika keempat ini lulus, maka luluslah siswa tersebut. Namun jika yang lulus hanya UN saja, sedangkan yang lain tidak lulus, maka kemungkinan besar tak luluslah murid tersebut. Keempat ini saling mengikat satu dengan yang lainnya,’’ jelasnya.
Ia juga mengharapkan kepada media untuk tidak membawa para pelajar ke wilayah yang tidak pasti. Dikarenakan sekali lagi, ia mengatakan bahwa UN tersebut merupakan sesuatu yang biasa saja. Tak ada sesuatu yang luar biasa. Untuk itu dia meminta ini tak diperdebatkan terlalu panjang.


‘’Ujian itu hal yang biasa saja. Kalau mau bagus, ya ujian di tingkat kecamatan. Mau bagus lagi di tingkat kabupaten. Dan yang lebih bagus lagi tentu kalau ada standar nasional. Jadi biasa saja,’’ ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Mendiknas mengungunjungi sekolah-sekolah yang terdapat di Pekanbaru seperti SLB Sri Mujinab, SMKN 1 Pekanbaru, Sekolah Yayasan Masmur, Universitas Riau dan pada hari ini Ahad (6/12) dijadwalkan akan mengunjungi Politeknik Caltex Riau (PCR).
Dalam kunjungannya ke SMKN 1 Pekanbaru pun, Mendiknas tak bosan-bosannya mengkampanyekan tentang pentingnya UN tersebut. Bahkan beberapa kali Mendiknas menpertanyakan kesiapan siswa/i SMKN 1 Pekanbaru tersebut dalam menghadapi UN. Pertanyaan Mendiknas tersebut langsung dijawab puluhan murid bahwa mereka siap dalam menghadapi UN.
Turut serta dalam rombongan tersebut, anggota DPD RI dari Riau, Maimanah Umar. Legislator yang membidangi komisi III yang termasuk di dalamnya bidang pendidikan mengatakan, keikutsertaannya tersebut untuk menagih janji Mendiknas nantinya. ‘’Nantinya saya yang diharapkan akan menagih janji Mendiknas yang diucapkan selama di Riau,’’ ucapnya.


Kunjungi Sekolah Terjelek
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh dalam kunjungannya ke Riau mengatakan akan mengunjungi sekolah yang terjelek, Sabtu (5/12) kemarin dalam pembukaan silahturahmi kerja wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Orwil Riau. Tujuannya tak lain untuk memotivasi para guru yang ikhlas dalam mencerdaskan bangsa. Pasalnya, menurutnya yang paling terutama adalah pembangunan mindset atau pola pikir. ‘’Pembangunan yang paling tepat saat ini adalah pembangunan mindset atau pola pikir. Bukan hanya pada pembangunan fisik saja. Fisik memang diperlukan. Namun yang terutama adalah bagaimana membangun supaya pola pikir anak didik ini. Jadi jalan yang lurus tak hanya jalan saja yang diaspal,’’ ujarnya.


Muhammad Nuh menerangkan terdapat lima pilar pola pikir yakni berdasar pengetahuan, sintesis, kreatif, saling menghargai, dan etik. Dengan runtun, dia menerangkan bahwa pola pikir disiplin keilmuan merupakan pola pikir berdasarkan disiplin ilmu. Sedangkan pola pikir sintesis merupakan pola pikir yang mensintesiskan ragam ilmu pengetahuan. ‘’Jadi jangan hanya melihat suatu permasalahan dari satu disiplin ilmu saja. Melainkan secara keseluruhan,’’ terangnya.
Sedangkan pola pikir yang ketiga yakni pola pikir kreatif. Menurutnya, kadang kala manusia perlu keluar dari kotak dan berani mengambil resiko. Sedangkan pola pikir yang terakhir yakni pola pikir saling menghargai. Muhammad Nuh mengatakan setiap perbedaan tak mungkin dihilangkan. Dan langkah antisipasi agar tidak terlalu terjebak dalam perbedaan adalah saling menghargai.


Muhammad Nuh mengatakan pendidikan di Riau sudah dalam tahap yang menggembirakan. Kendati demikian pihaknya berharap agar tak berhenti sampai di situ saja. Melainkan semakin ditingkatkan ke depannya.
Beasiswa bagi 20 Ribu Lulusan SMA Sederajat


Selain hal di atas, Mendiknas juga mengatakan akan memberikan beasiswa bagi 20 ribu lulusan SMA sederajat, yang mempunyai kemampuan namun secara finansial tergolong lemah untuk masuk ke perguruan tinggi pada tahun ajaran 2010/2011. Pihaknya akan berkoordinasi dengan para rektor perguruan tinggi negeri untuk mau menerima alumni SMA tersebut. ‘’Dengan demikian tak ada lagi alasan, alumni SMA tersebut untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke level yang lebih tinggi.’’ harapnya.
Hal tersebut merupakan salah satu program dari 100 hari Mendiknas. Selain itu terdapat beberapa hal lainnya yang terutama yakni merampungkan sambungan internet di 17.500 SD dan SMP/Sederajat yang terdapat di Indonesia. Kemudian sebanyak 30 ribu kepala sekolah dan pengawas di Indonesia juga akan diangkat kemampuannya. ‘’Masih banyak lagi programnya selain hal-hal pokok lainnya,’’ tutupnya.

Sumber:www.riaupos.com

READ MORE - Ujian Nasional Bukan Monster Ungkap Menteri Pendidikan Nasional Read More »»

Saran Kritik Anda Sangat Di Harapkan