19 November 2009

Tipe-Tipe Kepemimpinan

. 19 November 2009

soekarno1

Wilda Septi Pratiwi Setiap orang dituntut untuk bisa menjadi pemimpin bagi dirinya dan orang lain. Sesuai yamg telah difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran.. Pemimpin sebenarnya adalah sosok yang menjadi panutan, patokan, memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi terhadap apa yang dipimpinnya, memiliki kharisma serta wibawa, bijaksana serta bisa memberikan segala hal yang terbaik untuk orang-orang yang dipimpinnya. Namun jika kita lihat keadaan dan realita yang terjadi saat ini, bnayak dari pemimpin yang menyalah artikan kata “Pemimpin” itu. Mereka menggunakan kata PEMIMPIN hanya untuk menunjukkan kekuasaan dan power yang dimilikinya. Bertindak sesuai kemauan mereka tanpa memikirkan dampak negatif yang mereka lakukan, mereka tidak pernah mengerti dan menerima aspirasi orang-orang yang dipimpinnya. Apakah ini namanya pemimpin.. Saudara-saudaraku yang seiman, kita tahu bahwa agama Islam mengajarkan untuk mengiuti dan patuh pada ulil amri atau pemimpin, tapi kembali lagi kita berpatokan pada arti kata pemimpin yang sebenarnya, apakah pemimpin yang tidak mengerti akan perasaan dan keluhan warganya yang merupakan pemimpin yang harus kita patuhi...? Cukup saudara-saudara jawab di dalam hati masing-masing.

Menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah dan tidak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi memimpin orang banyak. Disini kita membutuhkan karakter pemimpin yang bisa menyesuaikan diri dengan warganya. Pemimpin yang fleksibel, pemimpin yang bisa menerima kritikan, keluhan, bijaksana dalam mengambil keputusan, serta pemimpin yang bisa menerima aspirasi dari rakyatnya, sehingga terciptanya sistem yang transparan dalam memimpin. Inilah yang sebenarnya kita butuhkan. Namun pada nyata, Indonesia sekarang berada dalam krisis kepercayaan pemimpin. Mulai dari pemimpin kecil, contohnya di sekolah, seperti ketua kelas, ketua osis dan Kepala Sekolah, serta dipemerintahan seperti Presiden. Perlu digaris bawahi, dalam memimpin kita tidak boleh beranggapan bahwa semua keputusan yang kita ambil selalu benar. Tujuannya apa? Agar antar pemimpin dan rakyat yang dipimpin bisa terjalin keakraban dan persaudaraan. Namun jika tidak seperti hal yang telah saya sebutkan tadi, jika pemimpin malah bersifat otoriter alias segala kebijakan diputuskan sendiri maka tidak salah kita mengatakan “The Leader is The Leading cause of Problem in Today’s Society”.. mengapa saya katakan demikian? Karena dalam mengambil keputusan, pemimpin tidak mempertimbangkan apa yang akan terjadi sebagai akibat dari keputusan yang mereka ambil.

Secara umum, Tipe Kepemimpinan terbagi tiga:

1. Pemimpin yang otoriter, pemimpin yang melakukan segala sesuatunya sendirian, maksudnya disini, pemimpin ini, melakukan pekerjaan tanpa ada menerima pendapat dan pertimbangan dari orang lain, menganggap dirinya bisa memutuskan, melakukan pekerjaan sendiri. Sehingga orang lain seolah-olah tidak dibutuhkan.

2. Pemimpin yang acuh tak acuh, pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang tidak peduli dengan semua apa yang terjadi dengan rakyatnya. Sehingga apapun yang terjadi mereka tidak peduli.

3. Pemimpin yang demokrasi, yaitu pemimpin yang sebenar-benarnya pemimpin, dimana pemimpinnya bisa menerima aspirasi masyarakat, bisa memutuskan persoalan secara bijaksana dan dengan jalam musyawarah. Sehingga pemimpin yang seperti ini bisa menciptakan keadaan yang kondusif dan aman serta tentram. Maka terciptalah kenyamanan dalam hidup.

Setelah menyimak tipe-tipe peminpin yang telah saya paparkan, tentunya kita tahu pemimpin mana yang cocok dan yang patut menjadi seorang pemimpin. Tidak lain dan tidak bukan yaitu tipe pemimpin yang demokrasi. Sesuai dengan ideologi yang dianut Indonesia, Indonesia adalah negara yang menerapkan sistem demokrasi dalam segala aspek kehidupan dimana segala sesuatunya “Dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat’. Namun mengapa yang terjadi sekarang ini adalah berbalik dari kenyataan, seolah-olah “Teori 100,, praktek 0 besar”.. malu kan? Namun itulah kenyataan yang sesungguhnya yang sedang terjadi...

Kembali lagi pada konsep awal yang saya kemukakan sebelumnya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berbaur dengan baik dengan masyarakatnya dan bisa bertindak bijaksana dalam memutuskan keputusan. Dan pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang hanya memiliki postur tubuh yang gagah, yang garang, yang memiliki kekayaan serta kekuasaan yang luar biasa, ingatlah saudara-saudaraku hal itu tidaklah cukup menjadi syarat sebagai pemimpin yang baik,. Kita juga butuh kenyamanan, jadi, selama kita nyaman dan merasa bahagia dengan kepemimpinan seseorang, itulah yang seharusnya menjadi indikasi bahwa kepemimpinan orang itu sukses.

Untuk itu, bagi para pemimpin, siapa pun itu, baik pemimpin bagi diri sendiri, maupun pemimpin bagi orang lain, tolonglah beri kebijakan yang bijaksana, jangan hanya memikirkan kepentingan pribadi demi mengutamakan keegoisan diri,, jangan menganggap bahwa segala sesuatu yang kita anggap benar adalah yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain, karena toh pada nyatanya, jika kita menjadi pemimpin, tapi tidak bisa memberikan yang terbaik, pada akhirnya kita juga yang akan rugi, sebagai conyah, kita sebgai pemimpin akan dibenci dan dijauhi oleh masyarakat. Karena pada hakikatnya seorang pemimpin itu sebenarnya disegani, bukanlah ditakuti karena kekuasaan yang dimilikinya.

Akhir kata, saya sebagai manusia biasa yang hanya bisa beropini dan mengeluarkan jiwa kritis saya melalui blog ini.

Penulis: Wilda Septi Pratiwi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Pintar Kuansing.

0 komentar:

Posting Komentar

Saran Kritik Anda Sangat Di Harapkan