Semua orang terkejut, ketika orang nomor satu di Kabupaten Kuansing H Sukarmis tiba-tiba terisak tangis menceritakan kesulitan siswa SMAN Pintar Kuansing yang diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri). Sejumlah kepala dinas, seluruh camat di lingkungan Pemkab Kuansing, para kolektor dan koordinator kolektor di Kabupaten Kuansing yang menghadiri pembukaan sosialisasi tugas dan tanggung jawab kolektor PBB sektor perkotaan dan pedesaan yang digelar, Senin (7/6) di Balai Pertemuan Adat Teluk Kuantan.
Pasalnya, ketika acara sosialisasi ini di buka Bupati Kuansing H Sukarmis, mendadak orang nomor satu di Kabupaten Kuansing ini terisak tangis. Semuanya terdiam, terbawa suasana yang diceritakan H Sukarmis. Bupati Kuansing H Sukarmis, nampak tak kuasa lagi menahan air matanya dan menangis di depan masyarakatnya.
Ini bermula, dia menceritakan tentang kesulitan salah seorang lulusan siswa SMAN Pintar Kuansing yang lulus di Fakultas Kedokteran Unri tanpa tes. Dikatakannya, sewaktu akan menghadiri sosialisasi tersebut, dirinya ditemui salah seorang siswa laki-laki lulusan terbaik SMAN Pintar. Ia adalah lulusan angkatan pertama SMAN Pintar dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) beberapa waktu lalu. ‘’Siswa tersebut, di sekolah dia selalu juara umum hingga menamatkan pendidikan di SMAN Pintar ini,’’ ujar Sukarmis.
Siswa tersebut meminta bantuan pada dirinya untuk membayar uang kuliah persyaratan masuk pertama di Fakultas Kedokteran tersebut sebesar Rp75 juta. Bila tidak, dia tidak bisa diterima di Fakultas Kedokteran tersebut yang memang sangat diminatinya.
‘’Inilah saya. Saya merasa menjadi ‘’penghianat’’ siswa/siswi SMAN Pintar Kuansing yang tidak bisa membantu dana untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT) yang diminatinya tersebut. Saya tidak bisa membantunya,’’ ujar Sukarmis menyesal sambil menangis.
Saat ini, kata Sukarmis sambil terpatah-patah karena tangis, siswa SMAN Pintar Kuansing tersebut menemui Kepala Dinas Pendidikan Kuansing Drs H Alwis MSi untuk meminta bantuan serupa. Dikatakannya, sekolah di Fakultas Kedokteran tidak hanya memerlukan kemampuan otak tapi juga kemampuan pendanaan. Namun bila siswa ini tidak dibantu, Sukarmis khawatir akan berdampak lain.
Di awal-awal, dia merasa sangat bangga. Telah menjaring siswa/siswi terbaik dari 12 kecamatan di Kuansing untuk di sekolahkan secara gratis di SMAN Pintar ini oleh Pemkab Kuansing. Selanjutnya membangun gedung SMAN Pintar yang dalam waktu dekat ini. Bahkan, tahun ajaran 2009/2010 lalu, telah meluluskan 100 persen murid-murid kelas III SMAN Pintar ini.
‘’Tapi sekali lagi, saya betul-betul merasa menjadi seorang ‘’penghianat’’ tak bisa membantu mereka. Ini akan menjadi kajian kita nantinya,’’ ujar Sukarmis sambil menyudai sambutannya. Suasana pun masih terasa hening, takkala orang nomor satu itu turun dari podium dengan pakaian Hansip itu.
Kepala Sekolah SMAN Pintar Kuansing H Zulhelfis SPd yang dikonfirmasi Riau Pos secara terpisah membenarkan kesulitan yang dialami siswa/siswi SMAN Pintar Kuansing yang lulus di Fakultas Kedokteran Unri.
Pada tahun ajaran 2009/2010, lanjut Zulhelfis, empat orang siswa/siswi SMAN Pintar Kuansing lolos Penjaringan Bibit Unggul Daerah (PBUD) Fakultas Kedokteran Unri. Mereka adalah, Rini Apriani asal Kecamatan Gunung Toar, Andi Kurniawan asal Kecamatan Kuantan Tengah, Ayu Marsa Wulandari asal Kuantan Tengah dan Nur Islah Agusti asal Kuantan Mudik.
Dari empat orang tersebut, Fakultas Kedokteran Unri hanya akan menerima satu orang di antaranya. Maka dilakukanlah seleksi keempat orangnya yang akhirnya lulus Rini Apriani yang memiliki nilai kimia dan biologi yang lebih tinggi dari ketiga rekannya.
Andi Kurniawan adalah pemegang juara umum SMAN Pintar Kuansing semenjak pertama di buka tahun ajaran 2007/2008, 2009/2009, dan lulus di tahun ajaran 2009/2010 kemarin juga dengan nilai terbaik.
Dengan begitu, tiga orang siswa SMAN Pintar Kuansing ini terpaksa harus di akomodir di Bina Lingkungan Kedokteran Unri. Tapi mereka harus membayar uang sebesar Rp75 juta untuk syarat masuk. ‘’Andi Kurniawan berasal dari keluarga yang tidak mampu. Sehingga tak mampu membayar uang yang menjadi persyaratan tersebut. Sementara paling lambat kepastiannya 8 Juni 2010 ini. Karena itulah dia menghadap beliau (bupati H Sukarmis-red),’’ tambah Zulhelfis. Source: Riaupos.com
Menambahkan dari berita yang rilis Riau pos. Saya selaku tenaga pengajar (Guru SMAN Pintar Kuansing) sejak dibukanya SMAN Pintar Bulan Juni 2007 Hingga sekarang. 2010. Melihat ini harus menjadi perhatian pihak-pihak yang berwenang dan yang mampu untuk memberikan beasiswa kepada bantuan pada Andi Kurniawan. Source:www.riaupos.com
5 komentar:
Sebagai Guru SMAN Pintar , saya ini ironis dan perlu menjadi perlu perhatian berbagai pihak..! Karena siswa tersebut (Andi) adalah siswa yang berpotensi dan renegerasi unuggul dan tangguh....3 Tahun saya bergaul dangan Andi, sungguh menjadi pemikiran tersendiri, karena begitu sholehnya dalam pergaulan...Ini yang dibutuhkan dari anak2. siswa2, pemuda sekarang. Semoga ALLah SWT memberikan jalan yang terbaik bagi Andi dan Teman2 yang lainnya......Semangat dan tetap berdoa demi masa depan Ananda Semuanyaaa!!! Salam AKI
Ini ujian... Saya yakin pasti akan ada jalan yang terbaik oleh Allah. Karena Allah selalu dekat dengan orang yang tabah menerima ujian...
sukses terus buat SMAN PINTAR...
Hanya doa yang bisa kita lakukan
Semoga allah selalu memberikan hikmah di balik semua ini....
Itulah manusia, seakan selama ini telah berusaha sehingga sekarang terlalu berharap pada doa...Nanti kalau doa tidak terkabul maka ia sanggup menyalahkan Tuhan sembari berkata " Mengapa Engkau beri aku cobaan seberat ini ". Padahal jauh sebelum ujian telah banyak peringatan2 yg diberikan...memang manusia kebanyakn egois kurang intropeksi dan kesalahan diri sendiri dikambinghitamkan pada yang lain..Kamu egois terhadap alam ini !!! tunggu kemarahan alam ini...Sadarlah selagi ada waktu, jgn buang waktu dengan kemalasan ini jika kamu lolos dari ujian ini...CAMKAN ITU, CUKUP SEKALI MASUK LUBANG KARENA YANG KEDUA ADALAH MATI !!!
Posting Komentar