06 Desember 2011

Untuk Guruku Oleh Wiriyanto Aswir

. 06 Desember 2011

Wiriyanto Aswir ,mahasiswa IP UNRI ,alumnus SMAN Pintar
Deklarator dan Ketua  "Focus Group Disscussion" bidang Kebijakan Pendidikan
dalam Symposium Nasional "Realisasi Progam MDG's- Perserikatan Bangsa-bangsa 2015" di Universitas Gajah Mada,Yogyakarta

 

 

Untuk Guruku

Ini mungkin sebuah tulisan sederhana saja ,hasil dari refleksi pemikiran dan beberapa buku yang sumbernya "jelas"tapi belum di "listkan"

 

Saya Yakin Jutaan siswa diIndonesia saat ini juga pernah merasakan sesuatu yang dilematikan seperti yang mungkin saya tuliskan ini,dan beberapa dari ini berasal dari pengalaman dan kedekatan saya dengan Ibu saya (seorang guru Sejarah yang kini Juga telah menyelesaikan study guru BK-nya di Unri) dan atau Ayah saya,seorang Alumni terbaik Smansa Padang Panjang,yang juga Mengambil Profesi sebagai pengajar,walau sekarang sudah beralih ke wirausaha.dan beberapa memang berdasarkan pengalaman saya yang begitu dekat dengan Guru saya sejak dahulu menimba ilmu di TK Diniyah Puteri Padang Panjang,TK Pertiwi Muaralembu,Sd 002 M.lembu,SMPn 1 Singingi ,SMAN PINTAR,dan Sekarang Kuliah Di IP unri,ada beberapa tipikal  "pengajar " dan "pendidik" yang saya ketahui,bahkan saya pun sejak SMP sudah menjadi Guru ngaji,dan guru semua Mata pelajaran bagi 4 orang Adek saya,dan saat ini juga menikmati "profesi guru Les privat dan Guru ngaji di kawasan saya tinggal" kompleks Peumahan Unri ,di sela sela kehidupan kampus Saya.

 

Guru,begitu penting,begitu lekat,begitu dekat dan lebih mirip Ujung tombak! ketimbang hanya "manusia yang cerdas dan berpengalaman" dia begitu Tajam,begitu ramah dan ada yang begitu tegas,bahkan keras! tapi sekali lagi itu adalah Guru.

Apa persoalan yang menyebabkan M.Nuh dalam sebuah sambutannnya mengatakan "Kita harus memajukan segi pendidikan berkarakter".Ini mungkin memang suatu kalimat yang simple,ditengah gejolak negara yang angka ,kebrutalan Moralnya sudah sangat banyak menurut saya dan ini dibuktikan oleh survey -survey lembaga Korupsi seperti ICW,ataupun survey 2 yang dilakukan mengenai jumlah Angka Kekerasan,angka pengangguran,dan tak pelak lagi yang paling mempengaruhi untuk yang namanya "PENDIDIKAN" memang tanggung jawab moral bagi Semua,namun ini secara Legalitasnya menjadi tanggung jawab Seorang pendidik ,Guru jawabannya.

 

Mungkin kawan-kawan dan Saudara saudara pernah baca Harian Kompas ,bahwa Kepala Badan Pengembangan SDM dan Penjamin Mutu Pendidikan Syawal Gultom mengatakan, rasio jumlah guru berbanding jumlah peserta didik di Indonesia merupakan yang "termewah" di dunia. Rasio di Indonesia, ungkapnya, sekitar 1:18. Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan negara maju seperti Korea (1:30), atau Jerman (1:20).Akan tetapi, ia mengakui, angka rasio yang "mewah" itu tidak diimbangi dengan sistem pendistribusian yang cukup baik. Menurutnya, kurangnya tenaga guru di berbagai daerah dipicu oleh sistem yang kurang baik dalam pendistribusian guru.

 

Ketika Jepang terpuruk karena kekalahan perang dunia ke-2, yang ditanyakan kaisar bukanlah berapa prajurit yang masih hidup, tetapi berapa guru yang masih hidup. Inilah yang menjadi kunci sukses jepang sampai saat ini, menjadi negara kecil yang maju. Guru berperan mencerdaskan bangsa yang akan mengubah nasib bangsa ini.

Guru menjadi salah satu komponen dalam pendidikan, ada berbagai tugas dan peran baik itu terkait langsung di sekolah maupun tidak. Ada 7 peran guru menurut WF Connell (1972), yaitu; (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.

 

Peran guru yang pertama dan utama adalah sebagai pendidik. Guru menciptakan suasana belajar di kelas yang tidak hanya dibatasi oleh dinding, dengan sebelumnya melaksanakan perencanaan. Guru meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak. Selain itu juga berusaha agar anak mampu untuk menemukan sendiri ilmu pengetahuan itu. Sebagai bekal anak untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.

 

Guru sebagai model adalah guru sebagai contoh atau teladan bagi anak khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tentu saja karena model haruslah yang baik, segala tingkah lakunya tidak bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku dimasyarakat. Segala bentuk penyimpangan tidak akan terjadi jika guru, orang tua dan masyarakat mampu memberikan teladan yang baik bagi anak, potensi untuk berbuat yang melanggar norma, aturan itu akan semakin minim.

 

Guru sebagai pembimbing adalah guru berusaha membimbing anak agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, membimbing anak agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif. Setiap anak memiliki keunikan yang berbeda, sehingga hubungan guru dan anak bisa lebih bersifat lebih dekat, guru harus mampu mengenali kesulitan anak dan mengembangkan setiap potensi dan minat anak.

 

Proses yang terjadi di kelas bukanlah pengajaran tapi pembelajaran. Konsekuensinya adalah semua yang ada di dalam kelas itu belajar, guru bukan sedang mengisi botol kosong tapi mengajak untuk menemukan sendiri dengan bimbingan guru. Dalam kegiatan pembelajaran guru senantiasa merefleksi apa yang telah dilakukannya dalam proses belajar. Jika ada hasil belajar yang kurang memuaskan atau kondisi kelas dan anak yang tidak sesuai dengan yang diharapkan guru bisa mengadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menjadikan guru untuk belajar, mempelajari teori dan mencoba untuk mempraktekannya untuk memperbaiki hasil belajar anak.

Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru bisa menjadi agen perubahan di dalam masyarakat. Sebagai pengagas atau mengkomunikasikan ide-ide untuk pembangunan masyarakat. Khususnya bagi guru yang bertugas di daerah terpencil yang memang guru adalah satu-satunya profesi yang mampu memberikan pendidikan tidak hanya pada anak tetapi juga masyarakat sekitar.

 

Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Administrasi sekolah adalah pengaturan dan pendayagunaan segenap sumber daya sekolah secara efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah tercapai secara optimal.

 

Guru harus setia terhadap lembaga, saat ini banyak guru enggan untuk ditempatkan di daerah terpencil, seharusnya itu tidak terjadi. Guru sebagai profesi yang menekankan pada kesetiaan pada lembaga, loyal pada negara. Seumpama kalau pun ia ditugaskan untuk mendidik anak-anak di ujung timur negara ini, seharusnya ia mematuhinya karena itu juga untuk kepentingan negara ini.

Itulah ketujuh peran guru, tentunya jika semua peran dan tugas itu dilaksanakan dengan sepenuh hati dan tanggung jawab akan mampu memberikan perubahan berarti bagi anak dan umumnya bangsa.

 

25 November diperingati sebagai “Hari Guru” secara internasional, termasuk di Indonesia. Momentum peringatan ini sebaiknya juga digunakan untuk melakukan introspeksi. Ini merupakan momentum bagi guru, pahlawan tanpa tanda jasa untuk melakukan introspeksi diri tentang peran guru dalam mencerdaskan bangsa.

Guru adalah satu-satunya profesi yang menentukan dalam mengubah nasib bangsa. Hal ini karena guru bertugas mendidik dan mengajar anak-anak bangsa, mengubah perilaku, membentuk karakter. Sebuah tugas yang sangat fundamental. Kalau bangsa Indonesia ingin melakukan perbaikan keadaan bangsa Indonesia di masa datang, harapan itu tertumpang kepada guru, dunia pendidikan.

 

Guru yang profesional lah yang bisa mencerdaskan bangsa untuk mengubah nasib bangsa ini. Menurut undang-undang guru dan dosen terdapat beberapa persyaratan seorang guru profesional, baik kualifikasi, ataupun kompetensi. Seorang guru profesional harus berkualifikasi pendidikan minimal sarjana (S1). Sedangkan dari segi kompetensi, guru profesional harus memiliki empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi paedagogik, (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi pribadi, dan (4) kompetensi profesi. Setiap kompetensi itu juga sudah jelas indikatornya.

 

Menjadikan guru profesional adalah tanggung jawab pemerintah secara kelembagaan dan tanggung jawab guru yang bersangkutan secara pribadi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk itu. Melalui penambahan anggaran pendidikan, pelatihan bagi guru, penataan kurikulum. Termasuk, pencanangan pendidikan karakter secara nasional. Namun, upaya pemerintah itu tidak akan pernah cukup. Guru secara personal perlu menambahi upaya pemerintah tersebut.

Guru akan mampu untuk mencerdaskan bangsa, memajukan pembangunan bangsa ini adalah guru yang profesional yang mampu melaksanakan peran tugasnya. Usaha untuk mencerdaskan bangsa ini tidak akan berhasil kalau guru tidak memiliki keikhlasan dan idealisme dalam mengabdi, mereka juga tidak akan mampu memperbaiki nasib bangsa. Guru yang bisa mencerdaskan bangsa, mengubah bangsa ini adalah guru yang profesional, ikhlas dan idealis dalam mengabdi atau menjalankan perannya.

 

Dan untuk itulah ,bagi saya pribadi ,kedepannya saya mungkin akan lebih banyak mempengaruhi kepada Adik Adik saya ,dan puluhan Rekan rekan yang akan memasuki dunia perguruan tinggi ,agar melirik Jurusan ini.Dan perlu Diingat untuk menjadi seorang Guru,bukan hanya harus mengambil jurusan FKIP mungkin,mungkin kawan bisa mengatur Strategi untuk menjadi Dosen,dan atau sebagainya Menjadi Guru adalah hal yang paling penting diduduki oleh lulusan Terbaik dari almamaternya,dan menjadi guru adalah hal yang paling Gaul pokoknya serta menjadi guru itu adalah sebuah amal ibadah,jangan cuma berpikiran jurusan itu yang buat "keren keren "an saja,mari berpikir lebih luas Dan substantif.

terima kasih Buat guru ku, semoga pemerintah Indonesia semakin sadar akan pentingnya peranmu,sehingga pemerintah tetap memerhatikan kesejahteraanmu,salam bahagia dunia dan akhirat,jasamu, tidak ada satupun yang bisa membalasnya.

 

Ku dedikasikan untuk Guruku,dan pemerhati Pendidikan

 

Beberapa Tulisan Wiriyanto Aswir (Klik Disini)

 

 

 

 

Admin (Ronaldo Rozalino S.Sn)

0 komentar:

Posting Komentar

Saran Kritik Anda Sangat Di Harapkan