26 Juli 2010

OLIMPIADE FISIKA INTERNASIONAL: Selamat... Empat Emas untuk Indonesia!

. 26 Juli 2010
0 komentar

OLIMPIADE FISIKA INTERNASIONAL

Selamat... Empat Emas untuk Indonesia!

Lima siswa Indonesia yang dikirim ke ajang Olimpiade Fisika Internasional ke-41 di Zagreb, Kroasia, yang berakhir Sabtu (24/7/2010), empat di antaranya meraih medali emas dan satu medali perak.

Yang penting kini adalah melakukan pembinaan yang baik terhadap siswa-siswa berbakat dan berprestasi.

-- Yohanes Surya

Keberhasilan tersebut semakin mengharumkan nama pelajar Indonesia di kancah olimpiade internasional setelah pekan lalu tim Indonesia juga berprestasi di International Biology Olympiad 2010 di Korea Selatan. Kelima pelajar Indonesia yang meraih medali emas itu adalah Christian George Emor (SMA Lokon St Nikolaus Tomohon, Sulawesi Utara), David Giovanni (SMAK Penabur Gading Serpong, Tangerang, Banten), Kevin Soedyatmiko (SMAN 12 Jakarta), serta Muhammad Sohibul Maromi (SMAN 1 Pamekasan, Madura, Jawa Timur). Adapun Ahmad Ataka Awwalur Rizqi (SMAN 1 Yogyakarta) meraih medali perak.

Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia Hendra Kwee PhD mengatakan, prestasi yang diraih para pelajar ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Saat Olimpiade Fisika Internasional ke-40 di Merida, Meksiko, tahun lalu, Indonesia meraih satu medali emas, tiga perak, dan satu medali perunggu. Menurut Hendra, dari jumlah peserta, Olimpiade Fisika Internasional ke-41 tahun ini diikuti lebih banyak negara.

”Tahun lalu hanya 70 negara yang mengirimkan tim, sedangkan tahun ini terdapat 82 negara dengan jumlah peserta sekitar 376 siswa,” kata Hendra.

Prestasi ini bisa diraih, kata Hendra, karena sejak delapan bulan lalu tim Indonesia berlatih keras dan intensif di Surya Institute, baik latihan soal, kecermatan, maupun latihan-latihan lainnya. Biaya untuk latihan ini dijamin oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

Yohanes Surya, selaku pembina tim, mengatakan, beragamnya asal siswa yang meraih prestasi bergengsi ini menunjukkan bahwa siswa Indonesia sebenarnya mampu berprestasi di tingkat internasional. Bahkan, di kalangan internasional, pelajar Indonesia termasuk yang disegani.

”Yang penting kini adalah melakukan pembinaan yang baik terhadap siswa-siswa berbakat dan berprestasi,” ujarnya.

Yohanes juga menampik jika hanya pelajar di kota-kota besar yang bisa berprestasi. Kenyataannya, pelajar dari luar Jawa dan bukan dari kota besar juga bisa berprestasi di tingkat internasional jika mendapat pembinaan yang baik. Menurut rencana, tim akan kembali ke Indonesia Senin (26/7/2010) sore ini. Source: edukasi.kompas.com

READ MORE - OLIMPIADE FISIKA INTERNASIONAL: Selamat... Empat Emas untuk Indonesia! Read More »»

25 Juli 2010

Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru melalui Keteladanan Kepala Sekolah

. 25 Juli 2010
0 komentar

Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru melalui Keteladanan Kepala Sekolah


Ditulis oleh mistoyo

KEDISIPLINAN GURU
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin, yang berartiketaatan terhadap aturan dan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilaksanakan secara sadar dan ikhlas, baik lahir maupun batin.

Adapun implementasi dari sikap disiplin itu dapat diterapkan melalui tiga budaya, yaitu :

1.Budaya tertib, yaitu membisakan diri untuk hidup tertib, seperti tertib : waktu, mengajar, adminitrasi, pakaian, keuangan, dan lain – lain.
2.Budaya bersih, yaitu : membiasakan diri hidup bersih,seperti : bersih diri, pakaian dan bersih lingkungan.
3.Budaya kerja, yaitu : membiasakan diri untuk bekerja dengan sungguh – sungguh sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik peraturan di tempat kerja maupun peraturan yang dibuat bersama sebagai pedoman untuk menjalankan aktifitas sehari – hari di sekolah

BENTUK IMPLEMENTASI KEDISIPLINAN GURU

Adapun bentuk implementasi dari kedisiplinan Guru adalah :
1.Hadir di sekolah 15 ( lima ) menit sebelum pelaksanaan pelajaran di mulai.
2.Menandatangani daftar hadir setiap hari secara rutin.
3.Mengatur siswa yang akan masuk kelas dengan berbaris secara teratur.
4.Hadir dan meninggalkan sekolah tepat waktu.
5.Melaksanakan semua tugas secara tertib, teratur, dan rutin
6.Membuat program semester.
7.Membuat persiapan mengajar / jurnal mengajar setiap hari.
8.Memeriksa setiap pekerjaan atau latihan sisiwa.
9.Menyelaisaikan adminitrasi kelas secara baik dan teratur.
10.Tidak meninggalkan sekolah tanpa izin.
11.Tidak merokok selama berada di lingkungan sekolah.
12.Mengisi buku agenda Guru.
13.Mengawasi siswa selama jam istirahat.
14.Mencatat kehadiran siswa setiap hari.
15.Melaksanakan 5 K.

Source:filmpelajar

READ MORE - Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru melalui Keteladanan Kepala Sekolah Read More »»

22 Juli 2010

Siswa Indonesia Borong Dua Emas International Biology Olympiad (IBO) ke-21

. 22 Juli 2010
0 komentar


" Medali Olimpiade Sains "

Untuk kesekian kalinya tim Indonesia meraih prestasi di ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-21 yang berlangsung di Changwon, Korea Selatan, 10-18 Juli 2010. Indonesia menyabet dua emas dan dua perunggu.


Demikian siaran pers yang dikirimkan Koordinator Olimpiade Sains SMA Suharlan, Senin (19/7/2010). Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Sub Direktorat Kegiatan Kesiswaan Direktorat Pembinaan SMA Kemendiknas itu mengungkapkan, tim IBO Indonesia mengirimkan sebanyak empat siswa hasil seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009 dan ditargetkan meraih minimal satu medali emas.


"Ternyata melebihi target. Dan lebih dari itu, tentunya ini prestasi luar biasa dari anak-anak kita untuk mengharumkan nama Indonesia di forum internasional," kata Suharlan.


Tahun lalu, tim Indonesia di IBO ke-20 yang digelar pada 12-18 Juli 2009 di Tsukuba, Jepang, meraih satu medali emas. Dari empat pelajar yang mewakili Indonesia, yaitu Anugerah Erlaut (SMA Kharisma Bangsa Tangerang) berhasil mempersembahkan satu medali medali emas untuk Indonesia. Siswa lainnya, Irfan Haris (SMAN 1 Pringsewu Lampung) mendapat medali perak dengan prestasi ranking kedua dari semua peraih perak. Adapun Elbert Wijaya (SMAK I Penabur Jakarta) meraih medali perunggu. (*)Source: www.tribunpekanbaru.com , gurukuansing

Admin Website Resmi SMAN Pintar (Ronaldo Rozalino S.Sn)

READ MORE - Siswa Indonesia Borong Dua Emas International Biology Olympiad (IBO) ke-21 Read More »»

Peminat SMA Pintar Kurang

.
0 komentar

Bupati Minta Manfaatkan Jalur Umum
TELUK KUANTAN
-Tahun ini Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMA Pintar melalui jalur umum. Akan tetapi, jumlah peminatnya masih kurang, sehingga Bupati Kabupaten Kuansing H Sukarmis meminta kepada orangtua murid, supaya memanfaatkan jalur tersebut.
"Tahun depan, jangan lupa memanfaatkan kesempatan yang kita berikan ini. Seleksi masuknya tidak harus berdasarkan nilai ujian nasional, tapi berdasarkan hasil tes. Maka berkompetisilah untuk masuk SMA Pintar," ujarnya, Senin (19/7) kemarin.
Untuk diketahui kata Bupati, selain menerima siswa melalui jalur khusus, tahun ini sebanyak 60 orang yang dibiayai Pemkab Kuansing. Pemkab juga memberikan kesempatan untuk 60 siswa melalui jalur umum.

Generasi Berkualitas
Keberadaan SMA Pintar yang telah memiliki gedung cukup megah, tak lepas dari komitmen Pemkab Kuansing untuk menciptakan generasi yang berkualitas.
"Untuk diketahui di Riau belum bisa membuat seperti ini. Kita tak tanggung-tanggung untuk mencetak generasi penerus yang berkualitas," kata Bupati.
Tahun 2010 merupakan tahun pertama SMA Pintar menghasilkan lulusan sebanyak 60 orang. Dari 60 orang ini telah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri.
Bupati mengaku belum puas begitu tamatan SMA Pintar lulus dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, Pemkab Kuansing belum bisa membantu dalam segi pembiayaan, sebagaimana dilakukan saat mereka menjalani pendidikan di SMA Pintar.
"Saya merasa sebagai pengkhianat karena Pemkab tak bisa membimbing mereka setelah tamat di SMA Pintar. Kemarin ada yang lulus di kedokteran negeri tapi tak bisa teruskan karena biayanya tak ada," imbuhnya. hir.Source:www.riaumandiri.net

READ MORE - Peminat SMA Pintar Kurang Read More »»

21 Juli 2010

Olimpiade Matematika Belajar Matematika Bukan Menghapal Rumus:

. 21 Juli 2010
3 komentar

Olimpiade Matematika

Belajar Matematika Bukan Menghapal Rumus

shutterstock

Ilustrasi: Matematika merupakan ilmu dasar yang penting untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya, namun sayangnya, akibat kesalahan pemahaman, khususnya metode pengajaran, pembelajaran Matematika selama ini menjadi tidak efektif.

Trainer Olimpiade Matematika Nasional Benny Yong, (30) memberikan kiat dan tips agar sukses belajar Matematika yakni memahami konsepnya dengan baik. Alumni Magister Matematika Institut Teknologi Bandung tahun 2005 itu menyarankan untuk belajar matematika jangan menghafal rumus, tetapi berusaha untuk mengetahui bagaimana rumus itu diperoleh.

Hal itu disampaikan Benny dalam Seminar dan Bedah Buku Strategi Menyelesaikan Soal-soal Olimpiade Matematika di Gresik, Selasa (20/7/2010). Seminar itu diikuti 500 guru Matematika dan tutor bimbingan Matematika se-Kabupaten Gresik.

Benny yang sejak tahun 2002 aktif membimbing siswa peserta olimpiade Matematika dan menjadi juri kompetisi Matematika Tingkat Nasional menyarankan agar setiap guru mencoba untuk memberikan soal-soal yang menantang dan bervariasi kepada murid. "Manfaatkan buku, internet dan forum diskusi untuk belajar mandiri lebih banyak," ujar Benny yang menulis buku Ketaksamaan (Inequality) serta Aljabar dan Teori Bilangan.

Bupati Gresik Robabch Ma'sum dalam kesempatan itu menyatakan bahwa Matematika adalah pelajaran yang sangat penting. Seluruh aspek baik itu agama Islam membutuhkan Matematika, misalnya penghitungan zakat dan bagi waris. Selama ini matematika menjadi momok bagi murid sekolah. "Kadang karena tidak suka pelajaran Matematika, murid jadi membenci guru matematika," ujarnya.

Robabch berharap agar seminar dan bedah buku kali ini dapat menjadi pencerahan untuk pembelajaran matematika kepada murid. Belajar Matematika akan lebih menyenangkan apabila konsepnya dipahami. Dengan semakin disukainya pelajaran matematika maka gengsi murid akan semakin tinggi, dan pada akhirnya akan terjadi peningkatan sumber daya manusia, paparnya.

Ketua Panitia Seminar dan Bedah Buku Strategi Menyelesaikan Soal-soal Olimpiade Matematika, M Najikh mengatakan Olimpiade Matematika merupakan ajang kompetisi Matematika paling bergengsi. Kami berharap agar banyak murid-murid di Gresik banyak ikut olimpi ade tersebut. "Maka itu kami berharap agar para murid lebih dikenalkan oleh para gurunya tentang meteri Olimpiade Matematika sejak dini," kata Najikh.Source: Kompas

READ MORE - Olimpiade Matematika Belajar Matematika Bukan Menghapal Rumus: Read More »»

18 Juli 2010

KUANSING TV WAWANCARA LYLA GRUP MUSIK NASIONAL DI KOTA TELUK KUANTAN

. 18 Juli 2010
0 komentar

KUANSING TV WAWANCARA LYLA DI KOTA TELUK KUANTAN

KUANSING TV WAWANCARA LYLA DI KOTA TELUK KUANTAN 2

KUANSING TV WAWANCARA LYLA DI KOTA TELUK KUANTAN 3

KUANSING TV WAWANCARA LYLA DI KOTA TELUK KUANTAN 5

KUANSING TV WAWANCARA LYLA DI KOTA TELUK KUANTAN 4

Dokumentasi

Ronaldo Rozalino S.Sn

Ronaldo Rozalino S.Sn (Produser dan Sutradara Kuansing TV), Sri Wahyuni Munir (Presenter Kuansing TV), Niko (Campers Kuansing TV), Nanik (Kru Kuansing TV) Sabtu 17 Juli 2010, prosesi Wawancara dengan Grup Band Nasional Lyla di Wisma Hasanah Kota Teluk Kuantan.

(Hitung Mundur) 5 4 3 2 1 “Stand By”, “Camera Running” Sutradara (FD) berkata, lalu dijawab Campers (Camera Person) “Action”, Lalu rekaman berjalan dibuka (opening) presenter dari Kuansing TV, lalu wawancara dengan LYLA berjalan dengan baik. Itulah tahapan yang dilaksanakan dari Kuansing TV.

Sabtu, 17 Juni 2010, Kuansing TV berkesempatan mewawancarai LYLA grup band Nasional yang akan konser di Kota Teluk Kuantan. Saya (Ronaldo Rozalino S.Sn, selaku produser dan sutradara Kuansing TV) bersiap diri dengan prosesi yang dilaksanakan.

Dimulai dengan Opening (Pembukaan) dari Presenter Kuansing TV; Neri dan Kameramen; Niko. Yang saya Komandoi (Pimpin) dalam wawancara dengan Grup Musik LYLA.

Untuk isian wawancara Kuansing TV dengan LYLA tunggu saja On Air nya di Kuansing TV. Jangan Anda Lewatkan…Seru loooh

Personil LYLA selain keren-keren juga sangat welcome (bersahabat) dengan Pihak Kuansing TV. Sebelumnya Kuansing TV mengucapkan terimakasih kepada Pak Surya (Surya Production) yang telah memberikan peluang Kuansing TV dalam proses wawancaranya. Semoga Amal dan Kebaikan kita semuanya dibalas dan ridhoi ALLAH SWT.Amin

Berikut Profil Singkat LYLA

Lyla adalah band asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Lyla dibentuk pada tahun 2008, dengan anggotanya yaitu Naga (vokal), Fare (gitar), Dharma (keyboard), Dennis (bass), dan Ame (drum).

Awalnya lima personil ini berasal dari grup musik Mahameru , dan nama Lyla sendiri diambil dari salah satu judul lagu Oasis. Album pertama mereka bertitle Yang Tak Terlupakan dirilis pada tahun 2008 dibawah naungan label Alfa Records, dengan menyajikan lagu-lagu yang lebih cenderung bergenre musik rock.

Beberapa lagu dalam album ini diantaranya Takkan Ada , Bernafas Tanpamu , dan lagunya yang berjudul Mantan Kekasihku.

Suses selalu Musik Indonesia !!!

READ MORE - KUANSING TV WAWANCARA LYLA GRUP MUSIK NASIONAL DI KOTA TELUK KUANTAN Read More »»

12 Juli 2010

Perubahan Paradigma Pembelajaran

. 12 Juli 2010
0 komentar

Perubahan Paradigma Pembelajaran

Oleh: Isjoni

BERBICARA tentang guru, maka guru menjadi figur yang teramat penting ditengah derasnya dinamika dan tuntutan perubahan kebijakan menyangkut peningkatan mutu pendidikan dewasa ini. Sebab apapun perubahan dibidang pendidikan, pada akhirnya akan ditentukan oleh guru melalui pekerjaan profesinya sebagai orang yang berdiri di depan kelas. Disisi lain, ditengah tuntutan reformasi bidang pendidikan guru pun menjadi sosok yang patut diperhitungkan. Persoalannya sekarang, apakah banyak guru menyadari akan peran dan fungsinya dalam proses reformasi tersebut ? ataukah guru masih terjebak pada status quo yang me-ngedepankan guru sebagai sosok yang maha tahu.


Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang pesat saat ini, tantangan bagi guru justru semakin besar terutama menyongsong pemberlakuan Ku-rikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perubahan ini tentunya menuntut guru untuk meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dalam hal pembelajaran. Kompetensi ini selanjutnya akan menempatkan guru pada sebuah paradigma baru dalam proses pembelajaran. Model pendekatan guru yang dulu begitu otoriter dengan asumsi bahwa guru tahu segala-galanya dan siswa tidak tahu apa-apa sudah tidak berlaku lagi.


Pendekatan pembelajaran dewasa ini mesti memiliki nuansa demokratis, dimana guru dan siswa saling belajar dan membantu dan bekerja sama. Siswa dengan bebas boleh mengungkapkan gagasan dan pikirannya tanpa ada rasa takut terhadap guru. Guru pun harus rela dan mau belajar dari siswa, terutama siswa yang memiliki keunggulan dalam bidang ilmu tertentu. Kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini menye-babkan semua informasi dengan mudah dapat diakses oleh sebagian besar siswa-siswa kita. Hanya dengan beberapa kali klik mouse saja, mereka sudah merambah informasi dan pengetahuan dari berbagai belahan dunia. Oleh sebab itu, jika guru tidak terus belajar maka bukan tidak mungkin ia akan ketinggalan dengan siswanya.


Bila kita lihat dari sisi kompetensi pribadi, guru harus memiliki kemampuan mengaktulisasikan dirinya sebagai pribadi yang baik, bertanggung jawab, terbuka dan terus mau belajar. Seluruh tugas pendidikan dan pembelajaran yang menyangkut per-kembangan anak didik tidak dapat dilakukan seenaknya oleh guru, tapi perlu direncanakan dan dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Meski tugas guru lebih sebagai fasilitator, tetapi tetap punya tanggung jawab penuh terhadap perkembangan anak didik.


Paradigma pembelajaran baru juga menuntut guru untuk memiliki kemampuan bidang studi atau bidang ilmu yang diasuhnya yang memadai. Kemampuan ini memuat pemahaman akan karakteristik dan isi bahan ajar, mengusai konsepnya, mengenal me-todologinya dan memahami konteks bahan yang diajarkan serta kaitannya dengan kebutuhan masyarakat, lingkungan dan dengan ilmu lain. Kondisi pembelajaran yang banyak terjadi dewasa ini adalah guru hanya memberikan ilmu sebagai suatu produk dengan memindahkan teori-teori dari para ahli kedalam otak anak didik untuk dihafalkan.


Persoalan bagaimana teori itu ditemukan dengan berbagai pendekatan, metodologinya dan pengujian untuk mengungkap fakta, tidak pernah disampaikan kedalam pikiran anak didik. Akibatnya, anak didik kita tidak pandai untuk menghubungkan teori yang mereka dapat di kelas dengan realitas yang mereka temukan di lingkungan mereka, serta respons mereka terhadap realitas tersebut menjadi kosong-melompong. Dengan kompetensi bidang ilmu yang baik, maka guru akan mengajarkan ilmu sebagai sebuah proses dan bukan sebagai produk. Dengan demikian, semangat untuk terus belajar dan semangat untuk maju mesti terus dikedepankan oleh seorang guru.


Kecanduan dan keinginan bagi seorang guru untuk terus mencari informasi lewat berbagai literatur baik cetak maupun elektronik, interaksi dengan teman se-profesi dan terlibat dalam berbagai diskusi maupun seminar tentang pendidikan akan membuat guru paham akan proses pendidikan mulai dari tataran filosofi sampai pada tataran operasionalnya. Semoga.***Source:www.riaupos.com

Admin (Ronaldo Rozalino S.Sn)

email:ronaldorozalino@smanpintarkuansing.sch.id

Blog:ronaldorozalino.blogspot.com

READ MORE - Perubahan Paradigma Pembelajaran Read More »»

11 Juli 2010

Guru Perlu Terus Menerus Belajar

. 11 Juli 2010
0 komentar

APA yang dikatakan Pengamat pendidikan Dr Mochtar Buchori mengemukakan, banyak guru memiliki kewenangan formal sebagai guru profesional, akan tetapi mereka tidak memiliki kemampuan nyata untuk mendemonstrasikan profesionalismenya. Ilmu pengetahuan kini berkembang cepat, sehingga pengetahuan yang dikuasai seorang guru usang setelah dua tiga tahun meninggalkan bangku kuliah.
Apalagi guru sudah meninggalkan almamaternya supuluh, dua puluh bahkan tiga puluh tahun, mana mungkin ilmu yang diperolehnya melalui dosennya tidak lagi up to date. Akan terlihat secara jelas guru-guru yang bertugas di daerah-daerah terpencil, di pedalaman, bagaimana ia akan memperoleh pengetahuan baru, untuk membeli buku-buku bidang ilmunya saja memerlukan waktu dan biaya untuk memperolehnya.
Oleh karena itu konsep penguasaan bidang pengetahuan diberi makna yang statik. Mereka harus menguasai sejumlah materi yang sudah ditakar sebelum dapat lulus dari lembaga pendidikan guru, mereka pada waktu mengecap pendidikan sudah diberi bekal dari dosen dengan sejumlah pengetahuan, keterampilan, sehingga tugas dan tanggungjawab merekalah untuk dapat diaplikasikan dan diimplementasikan di lapangan kelak.
Pengetahuan dan keterampilan yang sudah mereka peroleh semasa dalam pendidikan bisa saja pada kondisi kini berubah, dan tidak semua konsep pengetahuan itu statis.
Apalagi yang menyangkut sosial sains, karena kajian ini selalu berkaitan dengan kondisi manusia, masyarakat dan sistem pemerintah, sistem politik, dan sebagainya, maka tentu dengan sendiri akan berubah sesuai dengan era global dan kondisi masa sekarang.
Kesalahan konsep penguasaan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki seorang guru perlu dikoreksi. Ketika perkembangan ilmu masih lamban, seorang guru dapat dianggap telah menguasai suatu bidang ilmu bila menyelesaikan masa studinya.
Akan tetapi untuk saat ini, setelah terjadi ledakan ilmu pengetahuan, seseorang hanya dapat dikatakan menguasai bidang pengetahuan bila ia dapat terus-menerus belajar tanpa bantuan orang lain. ”Kemampuan ini tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi harus dipupuk secara sistematis. Calon-calon guru harus dibimbing untuk mengembangkan learning capability sewaktu belajar di lembaga pendidikan guru,”
Perlunya perubahan konsep kemampuan pedagogi, didaktik, metodil yang harus dimiliki seorang guru. Kemampuan pedagogi selama ini diartikan sangat sempit: kemampuan menyampaikan pembelajaran semata, akan tetapi pada kondisi sekarang, guru tidak saja dituntut untuk memiliki kemampuan atau kompetensi pedagogi, didakti, metodik saja, akan tetapi juga dituntut kemampuan sosial, kepribadian dan profesional, sebagaimana yang sudah menjadi dasar dalam sertifikasi guru.
Kemampuan pedagogi harus mencakup konsep kesiapan mengajar. Kesiapan mengajar tidak hanya ditunjukkan dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengajar tetapi juga sejauh mana guru mampu menyerap kultur keguruan. Kultur keguruan merupakan seluruh nilai yang mendasari perilaku guru dalam melaksanakan pekerjaannya dan sikap seorang guru terhadap pekerjaannya. Kultur keguruan akan tetap melekat pada masing-masing guru, di mana saja,kapan saja dan oleh siapa saja, karena kultur keguruan ini tidak mengenal waktu dan tempat. Oleh sebab itu, tepatlah seperti diungkapkan pepatah bahwa ”guru digugu dan ditiru”.
Kegagalan guru memahami dinamika masyarakat akan melahirkan guru yang tidak sinkron dengan harapan masyarakat sekitarnya. Ini ditunjukan oleh ke-tidakmampuan guru di dalam memahami kompetensi sosial, karena guru tidak terlepas akan tanggungjawab sosialnya. Tanggungjawab guru tidak hanya di lingkungan sekolah, akan tetapi juga dimasyarakat luas.
Demikian pula halnya dengan kegagalan di dalam lingkungan kolega, ketidak harmonis dengan pimpinan, orang tua/wali murid dan ini tidak terlepas dari kompetensi kepribadian seorang guru.
Seorang guru tidak hanya dituntut kemampuannya mentransfer pengetahuan dan membimbing anak belajar. Guru harus bisa berbagi pengetahuan, berbagi kebodohan, berbagi keresahan dan harapan dengan generasi muda sehingga muncul interaksi yang mengilhami transformasi masyarakat.
Profesionalisme guru sebaiknya tidak dipahami dari perspektif pendidikan yang mekanis-berhavioralistik. Dalam perspektif itu, akan menjauhkan peran guru untuk melakukan gerakan sosial mendorong kehidupan demokrasi yang lebih adil.
Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu bahwa dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik untuk atau dalam belajar. Guru dituntut mencari tahu terus-menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka apabila ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan penyebab kegagalan dan mencari jalan keluar bersama dengan peserta didik; bukan mendiamkannya atau malahan menyalahkannya.
Proses mendampingi peserta didik adalah proses belajar. Karena sekolah merupakan medan belajar, baik guru maupun peserta didik terpanggil untuk belajar. Guru terpanggil untuk bersedia belajar bagaimana mendampingi atau mengajar dengan baik dan menyenangkan; peserta didik terpanggil untuk menemukan cara belajar yang tepat.
Medan belajar adalah medan yang menyenangkan, bukan menyiksa apalagi mengancam. Oleh karena itu, yang harus terlibat dalam medan belajar adalah hati atau lebih daripada budi.***By:Isjoni Source:Guru Kuansing

READ MORE - Guru Perlu Terus Menerus Belajar Read More »»

10 Juli 2010

Info Penting Untuk Kelas X, XI IPA, XII IPA TP 2010-2011

. 10 Juli 2010
0 komentar

Pemberitahuan

Diberitahukan Kepada Seluruh Siswa/Siswi SMAN Pintar kelas X, XI IPA, XII IPA agar dapat hadir ke SMAN Pintar pada:

Hari/Tanggal : Minggu, 11 Juli 2010

Jam : 10.00 WIB

Agar datang dan kembali ke Asrama serta Langsung masuk Asrama.

Humas SMAN Pintar

Admin

READ MORE - Info Penting Untuk Kelas X, XI IPA, XII IPA TP 2010-2011 Read More »»

Rapat Dinas Menghadapi Tahun Ajaran Baru 2010-2011 di SMAN Pintar Kab Kuansing

.
0 komentar
R

Rapat Menghadapi Tahun Ajaran Baru 2010-2011 di SMAN Pintar Kab Kuansing

* H.Zulhefis S.Pd Kepala SMAN Pintar Kab.Kuansing Menyampaikan:

1.Kendala yang dihadapi dengan Gedung SMAN Pintar Kab.Kuansing dengan instalasi listrik dengan biaya 1.5 Miliar dana yang ada dari APBD baru 700 Juta.

2.Siswa Baru Jalur Khusus 60 Siswa, Jalur Umum 9 Orang. Akan di berikan perlakukan yang sama.

3.Senin, 12 Juli 2010 pacara Bendera Perdana Tahun Ajaran Baru 2010-2011. Sekaligus memperkenalkan tenaga pengajar kepada siswa baru.

4. Persiapan Masa Orientasi SIswa (MOS)

* Feri Oktoberiandi MPd Wakil Kurikulum Menyampaikan:

Laporan Jadwal,

- KTSP: Perangkat pembelajar bagi guru

- Reger Diharapkan bisa diserahkan kurikulum untuk menyusun Pembagian Kelas.

Wiwin Satriadi Pemb Wakasis Menyamnpaikan:

- MOS dilaksanakan Hari Senin s/d Rabu setelah Sholat Zuhur.

Afrizal S.Pd Waka Sarana Menyampaikan:

- Mesin Jetset (Mesin Air) Rusak Untuk Air dan kebutuhan guru dan siswa.

- Meja dan Kursi untuk guru dan TU tidak mengalami masalah.

- Kelas X 69 Siswa, Kelas XI IPA 59 Siswa, Kelas XII IPA 54 Siswa Jumlah siswa keseluruhan…

- Jumlah siswa sudah bertambah dan mengenai air minum

- Penambahan Infokus 1 buah dan meja untuk pembelajaran siswa.(Tahap Koordinasi)

Welli Hendri S.Pd Waka Humas Menyampaikan:

- Informasi orang tua siswa dengan kepulangan anak.

- Pemberitaan Media Pos kerja sama dengan baik dan komunikatif.

- Permintaan untuk memiliki camera untuk kegiatan disekolah

- Permintaan biaya 500 rupiah persiswa untuk menghubungi siswa untuk kepulangan dan kedatangan.(Tahap Koordinasi).

Eriyanti:

- Peningkatan Mutu dengan rekap nilai.

READ MORE - Rapat Dinas Menghadapi Tahun Ajaran Baru 2010-2011 di SMAN Pintar Kab Kuansing Read More »»

Saran Kritik Anda Sangat Di Harapkan